Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 68 Warga Negara Indonesia (WNI) kru kapal pesiar Diamond Princess akan segera kembali pulang ke Tanah Air. Mereka akan diterbangkan dari Jepang dan mendapat di Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat.
Sebelum dipulangkan ke Tanah Air pada Minggu (1/3/2020) pukul 18.00 waktu setempat, para WNI itu melakukan cek kesehatan terlebih dahulu.
Baca Juga
"Tim kesehatannya tinggal turun dari pesawat untuk menuju ke kapal. Sampai di kapal, mereka (WNI ABK) akan diperiksa lagi satu-satu. Yang sedang sakit pasti tidak boleh ikut," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, Sabtu 29 Februari 2020.
Advertisement
Begitu mendarat, mereka langsung diobservasi selama 28 hari di Pulau Sebaru Kecil. Kemudian, mereka akan menempuh jalur darat menuju pelabuhan di Indramayu menuju Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu menggunakan KRI Soeharso.
Berikut 5 hal terkait pemulangan 68 WNI kru kapal pesiar Diamond Princess dari Jepang dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cek Kesehatan Terlebih Dahulu
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menuturkan, saat ini tim penjemput yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia Airbus 330 tengah beristirahat.
Setidaknya, kata Yuri, butuh waktu istirahat 24 jam agar tim kembali bugar dan bisa melakukan perjalanan panjang dengan membawa WNI ABK Diamond Princess kembali ke Indonesia.
"Sekarang kru pesawat sedang istirahat karena mereka akan melakukan penerbangan panjang," ujar Yuri.
Dia juga mengatakan, bahan bakar pesawat sudah diisi kembali setibanya di Jepang. Sementara tim kesehatan dijadwalkan akan segera menuju kapal tempat ABK WNI diobservasi.
"Berarti tim kesehatannya tinggal turun dari pesawat untuk menuju ke kapal. Sampai di kapal, mereka (WNI ABK) akan diperiksa lagi satu-satu. Yang sedang sakit pasti tidak boleh ikut," kata Yuri.
Ketentuan tersebut, katanya, berlaku bagi para WNI yang berada di kapal. Sementara bagi para WNI yang saat ini dinyatakan positif virus corona dan dirawat di rumah sakit dipastikan tidak akan diikutsertakan dalam rencana pemulangan.
Advertisement
Bakal Dikarantina 28 Hari
68 WNI kru kapal pesiar Diamond Princess akan menjalani masa karantina selama 28 hari setibanya di Tanah Air. Mereka nantinya dikarantina di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
"Masa karantina akan berjalan dua kali lebih lama, atau sekitar 28 hari. Ini dilakukan karena untuk memastikan mereka benar-benar sehat saat meninggalkan tempat karantina," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia.
Pemerintah biasanya hanya menerapkan masa karantina bagi WNI yang dievakuasi 14 hari saja.
Angkie menegaskan, masa karantina lebih lama yang diterapkan kepada 68 WNI di Diamond Princess sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona.
Pasalnya, diketahui awalnya ada 78 WNI yang berada di Diamond Princess. Setelah adanya virus Corona di kapal itu, mereka pun dikarantina otoritas Jepang selama 14 hari. Namun di akhir dan setelah masa karantina, ada delapan WNI dinyatakan positif Corona.
"Ada kejadian salah seorang warga Amerika Serikat yang merupakan penumpang kapal pesiar Diamond Princess dinyatakan negatif terjangkit virus, namun menjadi positif COVID-19 setelah hari ke-21," jelas Angkie.
Dia memastikan, proses evakuasi 68 WNI di Diamond Princess sudah sesuai dengan protokol kesehatan dari otoritas Jepang.
Para WNI itu akan diangkut dengan pesawat berbadan besar sehingga tidak harus melakukan transit terlebih dahulu.
Dipisahkan dari WNI Kapal World Dream
Sesampainya di Tanah Air, 68 WNI kru kapal pesiar Diamond Princess juga akan diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu.
Menurut Angkie, mereka akan menjalani karantina di Pulau Sebaru bersama dengan WNI yang dievakuasi dari kapal pesiar World Dream.
Saat ini, ada 188 WNI dari kapal World Dream yang menjalani masa karantina karena virus Corona.
"Nanti ada pemisahan atau pembagian blok bagi warga yang berasal dari kapal pesiar World Dream dan Diamond Princess," kata Angkie.
Menurut Angkie, pemerintah benar-benar memerhatikan keamanan, keselamatan, dan kesehatan para WNI yang berada di kapal Diamond Princess dan World Dream. Di sisi lain, pemerintah juga ingin memastikan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"Ini tanggung jawab Negara untuk melindungi warganya," ucap Angkie.
Adapun proses ini dilakukan melalui Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, yang menyertakan kementerian teknis di bawahnya. Selain itu, juga mendapat dukungan penuh dari TNI-AL, BNPB, dan kelembagaan lainnya.
"Mohon doanya, agar operasi kemanusiaan ini bisa terselesaikan dengan akhir yang melegakan kita semua. Setiap langkah taktis dilakukan secara terukur dan strategis," pungkas Angkie.
Advertisement
Bandara Kertajati Siap Terima 68 WNI
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Kabupaten Majalengka, menyiapkan fasilitas khusus terkait rencana kepulangan WNI ABK Diamond Princess yang akan diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.
Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) Salahudin Rafi mengatakan, proses penerbangan WNI ABK Diamond Princess dari Yokohama, Jepang ke Bandara Kertajati seluruhnya di bawah pengendalian dan koordinasi Kementerian Kesehatan.
"Betul, seluruh kegiatannya langsung di bawah Kementerian Kesehatan, Bandara KJT (Kertajati) telah menyiapkan fasilitas terkait penerbangan," kata Salahudin seperti dikutip dari Antara, Minggu (1/3/2020).
Salahudin Rafi mengaku, pihaknya hingga saat ini belum mendapat kepastian pukul berapa pesawat dari Jepang akan mendarat di Kertajati.
"Kami baru dikabari jika pesawat kemungkinan mendarat malam nanti. Belum ter-update infonya, rencana malam ini," jelas Salahudin.
Tiba Tengah Malam Nanti dan Via Jalur Darat ke Pelabuhan
Proses evakuasi terhadap 68 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal Diamond Princess tengah berlangsung di Yokohama, Jepang siang hari ini.
Nantinya, mereka akan diterbangkan ke Jakarta dan langsung diobservasi selama 28 hari hari di Pulau Sebaru Kecil.
"Para WNI ABK Diamond Princess rencananya akan dibawa pulang pada Minggu 1 Maret 2020 pukul 18.00 waktu setempat dan tiba di tanah air sekitar pukul 23.30 WIB," tulis Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr Achmad Yurianto, Minggu (1/3/2020).
Dia mengatakan, 68 WNI tersebut rencananya akan mendarat di Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat.
Kemudian, mereka akan menempuh jalur darat menuju Pelabuhan di Indramayu menuju Pulau Sebaru Kecil di Kepulauan Seribu menggunakan KRI Soeharso.
"Rencananya demikian, tapi masih kami kordinasi lagi," singkat Yuri.
Penjemputan di Jepang saat ini menggunakan maskapai Gauruda Indonesia Airbus 330. Sebagai informasi penerbangan langsung Jakarta-Tokyo memakan waktu hingga 8 jam.
Advertisement