Tingkatkan Literasi Digital Siswa Disabilitas Lewat Pelatihan Teknologi Informasi

Sebanyak 30 siswa dengan disabilitas intelektual dan disabilitas netra dari SLB A/C Dharma Wanita Sidoarjo mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori Diperbarui 16 Feb 2025, 21:37 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2025, 18:00 WIB
Tingkatkan Literasi Digital Siswa Disabilitas, Diskominfo Jatim Gelar Pelatihan TIK
Tingkatkan Literasi Digital Siswa Disabilitas, Diskominfo Jatim Gelar Pelatihan TIK. Foto: ryn/Diskominfo Jatim.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Guna meningkatkan literasi digital anak-anak disabilitas, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim) menggelar pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Upaya pelatihan ini berkolaborasi dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo di Ruang Anjasmoro, Kantor Diskominfo Jatim, Surabaya, Kamis (13/2/2025).

Pelatihan ini terutama menyoroti bidang desain grafis dan keterampilan mengetik. Sebanyak 30 siswa dengan disabilitas intelektual dan disabilitas netra dari SLB A/C Dharma Wanita Sidoarjo mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

Mereka mendapatkan bimbingan dalam menggunakan komputer, baik untuk keperluan desain maupun mengetik dengan fitur suara yang dapat membantu mereka lebih mudah beradaptasi dengan teknologi.

Kepala Sekolah SLB A/C Dharma Wanita Sidoarjo, Purwanto menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat besar bagi para siswa.

“Latihan komputer untuk anak-anak disabilitas intelektual ini dapat meningkatkan literasi digital dan menggali potensi mereka, terutama dalam hal grafis. Selain itu, bagi disabilitas netra, mereka dapat mengetik dengan baik dan lancar karena tuts-nya menggunakan suara,” ujarnya mengutip keterangan pers di laman Kominfo Provinsi Jatim, Jumat (14/2/2025).

Purwanto berharap pelatihan semacam ini dapat dilakukan secara berkelanjutan agar anak-anak berkebutuhan khusus bisa lebih mandiri dalam menggunakan teknologi.

Harap Anak-Anak Disabilitas Semakin Cerdas Digital

Lebih lanjut, Purwanto mengatakan, dengan semakin berkembangnya dunia digital, penting bagi mereka untuk memiliki keterampilan dasar agar bisa lebih mudah beradaptasi dan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam keterangan yang sama, Sekretaris Dinas Kominfo Jatim, Suharlina Kusumawardani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Sinau Digital yang diinisiasi oleh Diskominfo Jatim.

Program ini bertujuan memberikan edukasi digital kepada berbagai kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.

“Semoga kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh disabilitas intelektual dan netra, tetapi juga bisa diikuti oleh anak-anak dengan disabilitas lainnya, dengan tujuan agar mereka semakin cerdas digital,” tuturnya.

Ciptakan Dunia Digital Inklusif

Menurut Suharlina, pelatihan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan inklusivitas digital, di mana semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, memiliki akses yang sama terhadap teknologi.

“Kami ingin memastikan bahwa teknologi bukan menjadi penghalang, tetapi justru menjadi jembatan bagi mereka untuk mendapatkan kesempatan yang lebih luas dalam pendidikan dan kehidupan sosial.”

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan anak-anak disabilitas dapat lebih mandiri dan memiliki keterampilan digital yang bermanfaat di masa depan. Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa transformasi digital harus dapat dinikmati oleh semua kalangan tanpa terkecuali,” ujarnya.

Pembelajaran Teknologi Digital di SLBN 11 Jakarta

Teknologi dan akses digital memainkan peran penting untuk mendukung inovasi. Termasuk di lingkungan pendidikan inklusif dan ramah disabilitas.

Teknologi bermanfaat bagi guru dalam merancang sistem pengembangan siswa yang adaptif, terutama bagi siswa berkebutuhan khusus.

Penggunaan perangkat teknologi yang diintegrasikan dengan baik oleh guru di kelas juga terbukti efektif mengatasi hambatan belajar dan membuka peluang bagi siswa memaksimalkan potensi.

“Siswa berkebutuhan khusus memerlukan pendekatan yang berbeda dan dipersonalisasi agar dapat terlibat penuh dalam proses pembelajaran. Contohnya, bagi siswa dengan disabilitas intelektual, mereka menjadi lebih aktif di luar kelas,” kata salah satu guru SLBN 11 Jakarta, Darma Kusumah, saat ditemui di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Penggunaan teknologi digital yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa membuat mereka menjadi lebih tenang dan aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, mereka juga lebih mudah dibujuk tanpa emosi yang berlebihan.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya