Kemenag: 1.117 Jemaah Umrah Sudah Dipulangkan, 568 Lainnya Sedang Diproses

Menurut Arfi, pemulangan 220 jemaah umrah dari Muscat (Oman) dan Colombo berlangsung sejak Minggu dini hari, dari pukul 00.00 hingga 11.00 WIB.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Mar 2020, 09:21 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2020, 09:21 WIB
Calon Jemaah Telantar di Bandara Soetta
Calon Jemaah umrah menunggu kepastian di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (27/2/2020). Calon jemaah umrah telantar di Terminal 3 Soetta setelah pemerintah Arab Saudi menangguhkan seluruh kunjungan ke negara itu untuk mencegah penularaan virus corona. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim mengatakan, 220 jemaah umrah yang sempat tertahan tak dapat ke Arab Saudi telah tiba dengan selamat di Indonesia. Saat itu ratusan jemaah ini tertahan di Muscat (Oman) dan Colombo.

Sebelumnya, sudah ada 856 jemaah umrah yang juga telah lebih dulu tiba di Indonesia setelah transit di Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Singapura, dan 41 jemaah yang kembali ke Indonesia melalui Kuala Lumpur, setelah transit di Turki.

"Total sudah ada 1.117 jemaah umrah yang transit lalu tidak bisa masuk Saudi karena terdampak kebijakan penangguhan akses masuk sementara, dan kini mereka sudah tiba di Indonesia kembali," tulis Arfi lewat siaran pers direrima, Senin (2/3/2020).

Menurut Arfi, pemulangan 220 jemaah dari Muscat (Oman) dan Colombo berlangsung sejak Minggu dini hari, dari pukul 00.00 hingga 11.00 WIB.

Mereka dipulangkan dengan empat penerbangan, yaitu: Garuda Airlines (GA), Srilanka Airlines (UL), Oman Air (WY), dan Malaysia Airlines (MH).

Adapun datanya adalah sebagai berikut:

1. Srilanka Airlines UL365 membawa 65 orang, terdiri dari jemaah PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) Humairah Cinta Wisata (49) dan PPIU Tragunatama Jaya Abadi (16)

2. Oman Air WY850 membawa 45 jemaah PPIU Asia Mandiri Wisata Islam

3. Garuda Indonesia GA825 membawa 65 jemaah dengan rute melalui Bandara Singapura. Mereka tergabung dalam PPIUHumairah Cinta Wisata (49) yang berasal dari Semarang (35), Surabaya (3), dan Jakarta (1). Ada juga jemaah PPIU Tragunatama Jaya Abadi (16) yang berasal dari Rancaekek (3), Bekasi (7), dan Bandung (6)

4. Malaysia Airlines MH 717 membawa 45 jemaah PPIU Asia Mandiri Wisata Islam. Sebanyak 38 orang berasal dari Purwokerto, lima orang dari Palembang, dan dua jemaah asal Lampung.

"Jemaah sudah dipulangkan ke daerah masing-masing setibanya di Bandara Soetta Cengkareng," jelas Arfi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


568 jemaah belum kembali

Calon Jemaah Telantar di Bandara Soetta
Barang bawaan milik calon jemaah umrah yang menunggu kepastian di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (27/2/2020). Mereka tertahan di Terminal 3, buntut dari kebijakan Kerajaan Arab Saudi menyetop pelayanan visa umrah guna mencegah penyebaran virus corona. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim mengatakan, total jemaah umrah yang transit dan tidak bisa masuk ke Saudi adalah 1.685 orang. Sisanya akan terus diproses kepulangannya ke Indonesia.

Dia menambahkan, masih ada 568 jemaah yang belum kembali, di antaranya transit di Istambul dan Amman.

Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan penangguhan sementara akses masuk ke negaranya, baik untuk umrah maupun ziarah.

Kementerian Agama pun mengimbau kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) agar tidak menerima pendaftaran paket umrah terlebih dahulu sampai ada kepastian dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar, imbauan itu dikeluarkan untuk menghindari potensi kerugian yang dialami jemaah dan PPIU akibat ketidakpastian keberangkatan ke Arab Saudi.

"Kami mengimbau kepada PPIU agar pendaftaran bagi jemaah umrah sementara dihentikan terlebih dahulu sampai adanya kepastian keberangkatan," ujar Nizar melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (1/3/2020).

Nizar menjelaskan, dikeluarkannya imbauan tersebut untuk meminimalisir dampak kerugian yang lebih besar lagi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya