Demi Efisiensi, Wamenhan Minta PT Pindad Modernisasi Mesin Produksi

Jika Pindad mampu melakukan modernisasi fasilitasnya dengan menerapkan otomatisasi dan integrasi, akan bisa membuat biaya produksi turun.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 07 Mar 2020, 12:09 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2020, 12:09 WIB
TNI Juara Tembak Internasional Pakai Senapan Buatan Lokal
Hal yang juga membanggakan, selain juara umum di lomba menembak Internasional, TNI mencapai posisi teratas dengan senjata buatan PT. Pindad

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono meminta PT Pindad untuk melakukan modernisasi mesin-mesin di fasilitas Divisi Munisi yang diimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Turen, Malang, Jawa Timur. 

"Pindad harus melakukan modernisasi fasilitas yang dimilikinya di Divisi Munisi agar bisa meningkatkan kapasitas produksi dan menurunkan harga satu peluru," kata Sakti dalam keterangannya, Sabtu (6/3/2020).

Dia menegaskan, jika Pindad mampu melakukan modernisasi fasilitasnya dengan menerapkan otomatisasi dan integrasi akan bisa membuat biaya produksi menjadi turun secara signifikan dan harga jual menjadi lebih terjangkau.

"Sekarang harga jual peluru sekitar Rp 4.200 per butir. Jika mesin produksi dimodernisasi, maka akan terjadi penurunan biaya karena lebih efisien," jelas Sakti.

Dia pun menuturkan, mesin produksi yang ada sekarang sudah sangat tua. 

"Mesin produksi yang ada saat ini adalah mesin tahun 60-an, jadi sudah sangat tua. Kemhan memastikan seluruh kapasitas Pindad akan di serap oleh TNI dan Polri," ungkap Sakti.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penambahan Kapasitas Produksi

Sabet Juara Tembak, Pindad Beri Apresiasi Kontingen TNI AD
Senjata buatan Pindad dipamerkan dalam acara pemberian hadiah lomba tembak AARM-27/2017 dan AASAM 17 di Jakarta, Rabu (27/12). PT Pindad mengapresiasi kontingen TNI karena berhasil mendapatkan prestasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, Direktur Utama Pindad Abraham Mose menjelaskan, pihaknya berencana meningkatkan kapasitas produksi Munisi Kaliber Kecil (MKK), Munisi Kaliber Besar (MKB) atau menengah, roket atau rudal dan lain-lain.

Hal ini telah menjadi program pemerintah dalam rangka mendorong kemampuan industri lokal, menuju kemandirian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) dalam negeri. 

"Harapan Pindad agar dukungan penuh dari Kementerian Pertahanan ini segera terlaksana terhadap penambahan kapasitas produksi, serta peningkatan kualitas produksi Pindad untuk mendukung kemandirian Alpalhankam," jelas Abraham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya