Anies soal Penundaan Formula E: Risikonya Terlalu Besar

Anies menyebut, penundaan itu dilakukan melalui kesepakatan dengan Formula E Operations (FEO) dan Federasi Otomotif Internasional.

oleh Ika Defianti diperbarui 11 Mar 2020, 12:05 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2020, 12:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan terkait pengambilalihan pengelolaan air, Gedung Balai Kota Jakarta, Senin (11/2). Pemprov DKI akan mengambil alih pengelolaan air dari PT Aetra Air Jakarta dan PT PALYJA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut adanya risiko besar bila penyelenggaraan balap mobil listrik atau Formula E tetap dilakukan pada Juni 2020. Sebab penyelenggaraan itu akan dihadiri wisatawan internasional.

"Risiko yang ada terlalu besar untuk warga Jakarta, bila wisatawan yang datang dari negara memiliki virus Corona," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

Dia menyebut, penundaan itu dilakukan melalui kesepakatan dengan Formula E Operations (FEO) dan Federasi Otomotif Internasional. Penundaan ini pun akan diumumkan secara bersamaan.

"Kami di Jakarta dan Eropa bersama-sama mengumumkan bahwa Formula E bulan Juni tidak dilaksanakan," ucapnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan, untuk pelaksanaan Formula E akan dibahas nanti. Sebab saat ini, Anies menyebut terpenting yakni keselamatan warga. "Kita ingin selamatkan warga Jakarta dari ancaman virus," jelas Anies.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Surat Penundaan

Konvoi Kendaraan Listrik Sambut Formula E 2020
Mobil BMW i8 Roadster, i8 Coupe dan BMW i3s mengawal konvoi mobil listrik jelang jadwal pelaksanaan balap mobil listrik atau Formula E 2020 di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Konvoi kendaraan listrik berlangsung dari GBK menuju Monas. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta penundaan penyelenggaraan balap mobil listrik atau Formula E di Jakarta. Penundaan itu diketahui dari Surat Pemberitahuan dengan Nomor 117/-1.857.73 dan ditujukan kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix pada 9 Maret 2020.

Surat yang ditandatangani oleh Anies Baswedan tersebut bertuliskan, "mencermati perkembangan COVID-19 di berbagai belahan dunia khususnya di Jakarta, maka penyelenggaraan Formula E yang semula dijadwalkan pada bulan Juni 2020 agar ditunda pelaksanaannya".

Balapan mobil listrik sedianya diselenggarakan selama lima ahun berturut-turut dari 2020 sampai 2024. Lintasannya pun akan di mulai dari depan gedung Balai Kota DKI Jakarta.

Lalu para pembalap akan memasuki kawasan Monas melalui pintu masuk silang barat daya Monas dekat dengan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Kemudian akan berputar di pelataran Barat Monas dan berbelok ke arah selatan pelataran Monas. Berlanjut ke kawasan timur dan tenggara dan berakhir di titik awal atau depan gedung Balaikota.

Lintasan Formula E itu juga dijelaskan memiliki panjang 2,58 kilometer dengan searah jarum jam dan lebar 9,5 -12 meter. Selain itu terdapat 12 tikungan dengan delapan delapan tikungan ke kanan dan empat ke kiri.

Selain itu, kecepatan maksimal mencapai 220 km/jam dengan lokasi sebelum tikungan ke tujuh.

"Kemudian durasinya yakni 45 menit + 1 lap jadi total 47 menit," kata Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya