Liputan6.com, Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson membenarkan informasi tentang satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di RSUD Soedarso Pontianak meninggal dunia. Namun, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian pasien itu.
"Untuk informasi yang kita dapatkan dari pihak RSUD Soedarso, memang benar, satu pasien wanita 69 tahun asal Pontianak. Yang bersangkutan baru dirawat di Soedarso pada Jumat kemarin dan merupakan pasien rujukan dari Kapuas Hulu dan meninggal dunia pada pukul 07.30 pagi tadi," kata Harisson di Pontianak, Sabtu (21/3/2020) seperti dilansir Antara.
Pihaknya belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan meninggal akibat Covid-19 atau bukan. Sebab, spesimen dari almarhumah baru dikirim pada Jumat 19 Maret ke Laboratorium Kesehatan Kemenkes. Hasilnya baru bisa keluar dalam waktu dua sampai empat hari ke depan.
Advertisement
Namun, menurut hasil pemeriksaan sementara, PDP yang meninggal ini terserang infeksi di paru-paru atau pneumonia dan belum tentu karena Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona.
"Nah, pnuemonia bisa disebabkan berbagai hal. Sehingga kita belum bisa menyimpulkan penyebab kematiannya," tutur Harisson.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Riwayat Perjalanan
Warga Kapuas Hulu itu merupakan perempuan usia 69 tahun dan tinggal di Pontianak. PDP ini mempunyai riwayat pernah ke Kabupaten Kapuas Hulu untuk mengikuti kegiatan Pengajian Sajadah Panjang dan diundang oleh pemkab setempat pada 28 Februari sampai 1 Maret 2020 lalu.
Kemudian, pada 13 Maret yang bersangkutan mengeluhkan batuk dan semakin parah sehingga dicek ke RSUD Anton Sujarwo dan setelah diperiksa yang bersangkutan mengalami gejala pneumonia berat dan ada gambaran leukoponi yang merupakan gambaran darah pada pasien Covid-19.
Pasien itu kemudian dirawat di ruang isolasi Anton Sujarwo dan rencananya dirujuk ke RSUD Soedarso.
"Sayangnya, saat dalam perawatan, pasien meninggal dunia. Ya, kita tunggu saja hasilnya, yang jelas keluarga pasien sesuai prosedur akan masuk dalam orang dalam pemantauan dari Dinkes," kata Harisson.
Advertisement