Jam Operasional Commuter Line Dibatasi, Penumpang Berdesakan

KRL penuh setelah mulai hari ini, Senin (23/3/2020), PT KCI memberlakukan pembatasan jam operasional kereta untuk pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

oleh Ika Defianti diperbarui 23 Mar 2020, 08:59 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2020, 08:59 WIB
Masyarakat Tetap Gunakan Transportasi Umum
Ilustrasi: Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (7/3/2020). Masuknya virus Corona atau Covid-19 di Indonesia belum mempengaruhi minat masyarakat untuk tetap bepergian menggunakan transportasi umum. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pengguna kereta listrik (KRL) commuter line mengeluhkan penumpukan penumpang di stasiun ataupun dalam gerbong. KRL penuh setelah mulai hari ini, Senin (23/3/2020), PT KCI memberlakukan pembatasan jam operasional kereta untuk pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Achmad Nasution mengaku KRLdari Bogor-Jakarta Kota penuh sesak dengan masyarakat yang akan bekerja di Ibu Kota. Bahkan sebelum kereta datang para pengguna sudah ramai menunggu.

"Penuh kereta yang dari Bogor. Kemarin-kemarin sebelum pengurangan jam segini (08.00 WIB) sepi," kata Arifandy kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/3/2020).

Hal yang sama juga dirasakan oleh Dinur Syafei sebagai pengguna rute Rangkas Bitung-Tanah Abang. Untuk keberangkatan pukul 07.29 WIB kereta sudah penuh dengan penumpang dari stasiun sebelumnya.

Dia mengaku, di dalam kereta pun, penumpang KRL Commuter Line saling berdesakan dan tidak bisa bergerak layaknya kereta setiap pagi hari.

"Kaki gue aja melayang satu enggak bisa sentuh lantai. Padat banget, sumpek. Rata-rata pada pakai masker," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perubahan Jadwal

Antrean Terjadi di Stasiun Sudirman
Antrean calon penumpang KRL Commuter Line untuk memasuki Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (17/3/2020. Terjadi antrean akibat PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberlakukan kebijakan pengecekan suhu tubuh bagi penumpang KRL mengantisipasi penyebaran virus corona Covid-19.\ (Liputan6.com/Johan Tall

Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan membatasi jam operasional kereta mulai Senin (23/3/2020) hingga dua pekan ke depan. Pembatasan itu guna mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyatakan hal tersebut sudah berdasarkan koordinasi dengan Kementrian Perhubungan, PT KCI.

Sebab menyesuaikan dengan jam operasional transportasi di Jakarta, seperti halnya Transjakarta, MRT dan LRT.

"Mulai 23 Maret 2020 sampai dengan 5 April 2020 operasional KRL juga mulai pukul 06.00 sampai 20.00 WIB," kata Syafrin saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (22/3/2020).

Selain itu, jumlah perjalanan KRL juga dikurangi sebanyak 276 dari 991 perjalanan setiap harinya. Atau hanya melayani 715 perjalanan setiap harinya.

Sementara itu, VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba menyatakan dalam perubahan jam operasional kereta commuterline jarak antar kereta kedatangan atau headway yakni 10-15 menit.

Jam operasional kereta commuterline mulai pukul 06.00 sampai 20.00 WIB mulai Senin (23/3/2020). Hal itu guna meminimalkan penyebaran virus Corona atau Covid-19.

"Lintas Bogor/Depok – Jakarta Kota PP (pulang pergi), headway pada pagi dan sore hari 10-15 menit," kata Anne dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (22/3/2020).

Selanjutnya headway itu juga berlaku untuk lintasan Bogor/Depok/Nambo – Angke/Jatinegara , Bekasi – Jakarta Kota dan Maja/Parungpanjang/Serpong - Tanah Abang PP.

Kemudian yakni lintasan Tangerang - Duri juga headway 10-25 menit pulang pergi (PP). Sedangkan untuk lintasan Tanjungpriok - Jakarta Kota headway nya yakni 15-3 menit untuk pagi dan sore.

"Untuk relasi Rangkasbitung - Tanah Abang dan Cikarang - Jakarta Kota sesuai jadwal eksisting dengan jam operasional 06:00 - 20:00 WIB," jelasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya