Stafsus Belva Devara Ajak Milenial Kerja Sama Lawan Covid 19

Belva meminta anak muda memahami penting membatasi interaksi sosial atau social distancing.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 23 Mar 2020, 11:01 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2020, 11:01 WIB
Negatif Corona, Satu WNA Dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso
Petugas menyiapkan mobil ambulans untuk membawa pasien terduga virus corona di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020). Satu WNA terindikasi virus corona diizinkan pulang setelah hasil pemeriksaan, WNA itu negatif corona. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara meminta seluruh anak muda di Indonesia dapat bekerjasama melawan pandemi virus corona atau Covid-19. Pasalnya, generasi milenial nyatanya menjadi penyebar terbesar virus tersebut.

"Generasi milenial ini generasi penular terbesar," tutur Belva di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin (23/3/2020).

Belva membeberkan data tes Covid-19 di Korea Selatan. Dari 250 sampai 300 ribu orang yang menjalani pemeriksaan medis, 30 persen kasus positif terjadi pada warga usia 20 hingga 29 tahun.

"Ini tiga kali lebih besar dari age grup selanjutnya dan dua kali lebih besar dari usia 40 sampai 49. Jadi mayoritas yang sakit ini orang muda," jelas dia.

Belva meminta anak muda memahami penting membatasi interaksi sosial atau social distancing. Menahan diri untuk melakukan mobilitas tinggi. Pasalnya, anak muda adalah kunci penyebaran Covid-19.

"Banyak anak muda yang meremehkan. Mungkin tidak berbahaya untuk anda, tapi berbahaya untuk orang tua anda, kakek nenek anda, orang tua saya, kakek nenek saya. Jadi semua harus tau, kita semua punya peran penting menghentikan penyebaran kasus ini," Belva menandaskan.

 

Saling Bantu, Jangan Saling Bully

Belva  meminta seluruh elemen masyarakat dapat saling membantu menangani penyebaran virus corona atau Covid-19. Bukan malah saling bully.

"Ini adalah pandemi di seluruh dunia. Jadi bukan saatnya untuk saling serang, saling bully, saling menjatuhkan. Fokuskan untuk menolong sesama," tutur Belva.

Menurut Belva, ini saatnya anak muda menjalankan peran besarnya. Salah satunya meneruskan informasi positif ke masyarakat dan menahan berita bohong alias hoaks.

"Anak milenial punya akses informasi lebih mudah, lebih banyak, lebih mengerti teknologi, nggak gaptek. Tapi informasi ini jangan stopnya di anda. Kalau ada informasi baik, sebarkan. Kalau ada informasi yang tidak terpercaya, stop di anda. Jangan sudah sumbernya nggak jelas, dishare di grup," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya