Waspada, Ini 4 Dampak Buruk Menyemprotkan Disinfektan Langsung ke Tubuh

WHO mengimbau dalam penggunaan cairan disinfektan sebaiknya tidak langsung disemprotkan pada tubuh manusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2020, 08:36 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2020, 08:36 WIB
FOTO: Cegah COVID-19, Warga Tangsel Lakukan Penyemprotan Disinfektan Mandiri
Warga melakukan penyemprotan cairan disinfektan di perumahan Cinere Green Valley, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (26/3/2020). Penyemprotan disinfektan secara mandiri ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 di lingkungan mereka. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona atau Covid-19 telah menginfeksi dan mengakibatkan kematian bagi puluhan ribu jiwa di seluruh belahan dunia. Banyak negara, tak terkecuali Indonesia, kini terus berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini agar tidak lagi memakan korban jiwa. 

Salah satu cara pencegahan yang paling banyak dilakukan adalah penyemprotan cairan disinfektan.

Disinfektan merupakan cairan kimia yang berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Cairan ini biasanya mengandung beberapa zat, seperti natrium hipoklorit, etanol hingga alkohol.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan bahwa cairan ini hanya dapat digunakan untuk menyemprotkan permukaan benda-benda.

Karenanya WHO mengimbau dalam penggunaan cairan disinfektan sebaiknya tidak langsung disemprotkan pada tubuh manusia. Sebab, apabila cairan disinfektan langsung disemprotkan pada tubuh manusia dapat membahayakan kesehatan.

Lantas apa saja dampak buruk cairan disinfektan apabila disemprotkan langsung pada tubuh manusia? 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan lainnya di bawah ini:

1. Iritasi Kulit

5 Barang Rumah Penyebab Iritasi Kulit
5 Barang Rumah Penyebab Iritasi Kulit

Cairan disinfektan mengandung zat natrium hipoklorit dan etanol dapat menyebabkan kerusakan kulit.

Bahkan menyemprot cairan disinfektan secara berlebihan ke tubuh manusia dapat menyebabkan kulit terbakar.

Dalam upaya pencegahan virus Corona atau Covid-19 ini, sebaiknya seseorang selalu menjaga kebersihan dan kesehatandengan rutin mencuci dan membersihkan tangan. Hal ini lebih dianjurkan daripada menyemprotkan cairan disinfektan dengan kontak langsung ke tubuh.

Menganggu Saluran Pernapasan

Batuk
(Ilustrasi/Istimewa)

Disinfektan mengandung gas (Cl2) dan klorin dioksida (ClO2) sehingga dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan.

WHO juga menjelaskan bahwa cairan disinfektan hanya mampu membunuh virus dan bakteri pada benda mati. Sehingga tidak efektif apabila digunakan untuk menyemprot tubuh manusia.

Menggunakan atau menyemprot cairan disinfektan ini cukup di permukaan benda-benda. Sehingga secara efektif dapat membunuh bakteri, virus serta kuman yang menempel.

Iritasi pada Mata

3 Cara yang Tak Terfikirkan untuk Hilangkan Kantung Mata Hitam
Ilustrasi kantung mata hitam. (via: istimewa)

Dampak buruknya, apabila langsung disemprotkan ke tubuh yaitu dapat menyebabkan iritasi mata.

Pasalnya cairan disinfektan mengandung lysol yang dapat menimbulkan alergi pada hidung dan mata. Bahkan penggunaan dengan konsentrasi tinggi, bisa mengakibatkan kerusakan. 

Selain itu, bagi seseorang yang melakukan penyemprotan sebaiknya menggunakan atau penutup wajah. Hal ini untuk menghindari kotak langsung dengan cairan disinfektan dan kulit wajah.

Keracunan

Ilustrasi Racun
Ilustrasi Racun

Menggunakan cairan disinfektan yang langsung disemprotkan ke tubuh manusia juga dapat mengakibatkan seseorang keracunan.

Cairan disinfektan hanya efektif membunuh bakteri dan virus pada permukaan benda-benda.

Sehingga apabila cairan ini tertelan dan masuk ke dalam perut dapat membahayakan kesehatan manusia. 

 

Reporter:  Jevi Nugraha

Sumber: Merdeka 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya