Siap Salurkan Bansos Sembako, Buwas Tunggu Keputusan Mensos

Buwas mengatakan, saat ini keputusan terkait program bantuan sembako tersebut berada dalam wewenang Kementerian Sosial.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2020, 18:25 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2020, 18:25 WIB
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengunjungi Gudang di Kelapa Gading
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengunjungi Gudang di Kelapa Gading (dok: Tira)

Liputan6.com, Jakarta - Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyatakan kesiapan pihaknya untuk terlibat dalam program bantuan sembako yang saat ini sedang dibuat pemerintah. Program bantuan sembako ini dibuat pemerintah untuk meringankan beban ekonomi masyarakat akibat merebaknya Covid-19. Hanya, hingga saat ini Bulog belum dilibatkan untuk program tersebut, termasuk dari segi pendanaan.

"Kami berharap dengan yang dikucurkan pemerintah berkaitan dengan suplai, peran bulog untuk suplai dalam kondisi Covid-19 ini, sampai sekarang memang kami belum dapat dukungan dana dari pemerintah. Yang berkaitan dengan dukungan dana Covid-19," kata dia dalam RDP virtual bersama Komisi IV DPR, Kamis (9/4/2020)

Buwas mengatakan, saat ini keputusan terkait program bantuan sembako tersebut berada dalam wewenang Kementerian Sosial. Kendati demikian, pihaknya terus memproduksi paket-paket sembako tersebut untuk dapat diedarkan kepada masyarakat.

"Dana ini semua terpusat di Menteri Sosial, jadi kami menunggu bagaimana keputusan Kemensos. Kami sudah siap pada prinsipnya bahwa paket-paket kami seperti paket kartu sembako dan yang lain, kami tetap produksi paket-paket itu," jelas dia.

"Namun kami tidak bisa langsung mengedarkan itu (masyarakat). Karena memang masalah bantuan ini dan paket sembako ini ada di Kemensos. Jadi kita tidak bisa langsung mendistribusikan itu," lanjut Buwas.

Dia memastikan jika kemudian pihaknya dilibatkan dalam distribusi bantuan sembako tersebut, maka ada sejumlah mekanisme distribusi yang dapat dibuat. Mekanisme tersebut bertujuan untuk membantu proses distribusi sekaligus mengedepankan imbauan jaga jarak.

Diantar Langsung ke Alamat

"Apabila memang disetujui distribusi langsung ke masyarakat yang mendapatkan (penerima manfaat), kami menyarankan menggunakan sistem online dimana masyarakat tidak perlu datang atau berduyun-duyun, tapi langsung alamat per alamat langsung kami distribusikan kepada yang bersangkutan dan ini tidak menambah biaya karena sudah masuk dalam paket," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya