Liputan6.com, Jakarta Wabah Covid-19 yang mulai melanda Kabupaten Banyuwangi memantik solidaritas berbagai kalangan. Tak terkecuali berbagai pemuka agama. Mereka bahu-membahu meringankan beban umat yang terdampak atas wabah tersebut, baik secara sosial maupun ekonomi.
Seperti halnya upaya solidaritas yang digalang oleh sejumlah badan amil zakat di kalangan umat Islam. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi sejak Maret lalu, telah menyalurkan tak kurang dari 250 paket sembako. Melalui UPZ BAZNAS di tingkat kecamatan, mereka menyalurkan kepada warga terdampak secara langsung maupun tidak yang telah tervirifikasi oleh tim Gugus Tugas Covid-19.
Baca Juga
"Kami salurkan kepada selain penerima program reguler yang telah kami lakukan. Selama ini BAZNAS menyalurkan rantang kasih (bantuan berupa makanan siap saji) dan sembako kepada warga miskin, hampir seribu orang," ungkap Ketua BAZNAS Banyuwangi Samsudin Adlawi saat dihubungi, Kamis (16/4/2020).
Advertisement
Selain menggalakkan program jaring pengaman sosial tersebut, BAZNAS juga melakukan penyemprotan tempat ibadah tak kurang dari 300 titik di seluruh kecamatan di Banyuwangi. Juga membagikan seribu masker kepada masyarakat.
"Kita juga bekerja sama dengan Kecamatan Banyuwangi untuk mendirikan dapur umum yang bisa memproduksi 500 nasi bungkus per hari. Ini nanti dibagikan secara langsung kepada para pekerja informal di Banyuwangi yang membutuhkan," terang Samsudin.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Banyuwangi. Hingga Rabu (15/4/2020), telah terdata 1328 paket sembako yang telah disalurkan ke masyarakat terdampak se Kabupaten Banyuwangi.
"Kami bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 yang dibentuk oleh PCNU Banyuwangi melakukan berbagai langkah bersama lembaga dan badan otonom NU lainnya, dari tingkat Cabang di Kabupaten hingga Pengurus Ranting di desa-desa," ungkap Ketua LAZISNU Banyuwangi Imron Rosyadi.
Selain berbagi sembako, LAZISNU telah melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah masjid, mushala, pesantren dan madrasah se Banyuwangi. Tak kurang dari 9678 titik. Juga melakukan pembagian 10.230 masker dan 1230 pieces antiseptic kepada masyarakat.
Sedangkan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Banyuwangi yang tergabung dalam Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) juga melakukan upaya yang sama. Selain menjadikan RSI Fatimah, Banyuwangi sebagai rumah sakit rujukan, juga melakukan sejumlah langkah dalam jaring pengaman sosial.
Â
"Mulai Maret kemarin, MCCC menyalurkan 200 lebih paket sembako kepada guru ngaji dan guru TK di lingkungan lembaga pendidikan Muhammadiyah serta sejumlah warga miskin terdampak," ungkap Ketua LAZISMU Banyuwangi Sohibul Burhan.
Bantuan makanan siap saji dan air mineral juga disiapkan oleh LAZISMU bagi warga yang sedang menjalani karantina mandiri. "Setiap ada laporan, langsung kami atasi. Baru-baru ini, kami memberikan layanan di Pakis, Banyuwangi yang harus menjalani karantina. Juga di Kembiritan, Genteng," terang Sohib.
Sementara itu, Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Banyuwangi juga melakukan aksi serupa. BAMAG memberikan bantuan beras sebanyak 1,2 ton yang disalurkan di Posko Gugus Tugas Banyuwangi.
"Ini hasil dari iuran sejumlah gereja di Kabupaten Banyuwangi. Secara bertahap kita juga akan terus menggalang solidaritas bersama untuk mengatasi wabah Covid ini," ungkap Ketua Bamag Banyuwangi Pendeta Anang Sugeng.
"Kami siap bersinergi membantu meringankan beban warga Banyuwangi yang terdampak," imbuhnya. Upaya yang dilakukan oleh sejumlah kalangan tersebut, diapresiasi oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Wabah Covid-19 yang mempengaruhi banyak sektor ini, tak bisa hanya mengandalkan tangan pemerintah yang terbatas. Perlu gotong royong oleh semua pihak.
"Sejak awal kita telah mengontak semua pemuka agama dan ketua-ketua ormas agama untuk bisa saling gotong royong. Alhamdulillah, respon yang diberikan baik. Semuanya telah bergerak dengan kapasitas masing-masing," kata Anas.
Â
(*)