Antisipasi Penyetopan Impor, Zulkifli Hasan Ingatkan Masyarakat Tanam Bahan Pangan Sendiri

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengajak masyarakat untuk mulai memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mei 2020, 03:07 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 03:07 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan atau Zulhas
Ketua MPR Zulkifli Hasan atau Zulhas. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengajak masyarakat untuk mulai memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Salah satunya dengan menanam tanaman bahan pangan dengan jangka panen yang pendek.

Sebab dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang, sejumlah negara menjadi negara asal impor bahan pangan Indonesia memutuskan menutup keran impor demi mencukupi kebutuhan dalam negeri.

"Seluruh dunia mementingkan kepentingan masing-masing. Termasuk soal pangan. Kita sudah dengar Vietnam, India, Thailand tidak akan menjual pangannya. Dan kita tahu kita ini impor beras besar, karena itu saya mengimbau. Jangan biarkan ada lahan kosong," kata dia, dalam Rakernas I PAN, Selasa (5/5/2020).

Zulhas meyakinkan masyarakat bahwa lahan di Indonesia subur. Hal ini dapat dijadikan sebagai modal bagi masyarakat untuk mencukupi kebutuhan pangan, tidak saja untuk diri sendiri, melainkan untuk masyarakat lainnya.

"Kita diberikan anugerah oleh Allah SWT, tanah yang subur bahkan ada lagunya, tongkat bisa jadi tanaman. Karena itu, lahan kosong bisa ditanam singkong, ketela yang cepat panen," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tanam Bahan Pangan Cepat Panen

Masyarakat, lanjut dia, dapat menanam bahan pangan yang bisa dengan cepat dipanen hasilnya, seperti singkong dan ketela. Selain itu, ongkos yang dikeluarkan untuk menanam tanaman tersebut jauh lebih terjangkau.

"Saya sudah tanam ketela di Kampung saya 2 hektare. Bisa menghasilkan 40 ton. Modalnya murah, Rp 20 juta. Kalau 2 hektare Rp 40 juta bisa menghasilkan 80 ton. Itu nilainya kira-kira Rp 150 juta. Itu bisa makan untuk dua kecamatan. 3,5 bulan panen. Jadi tanami lahan kosong," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya