Banjir di OKU Selatan, Sawah Seluas 3,5 Hektare Gagal Panen

Banjir merendam kurang lebih 14 unit rumah milik 14 Kepala Keluarga (KK) dan satu sekolah di Desa Mahanggin, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan.

oleh Yopi Makdori diperbarui 21 Mei 2020, 02:11 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2020, 02:11 WIB
Banjir di Desa Mahanggin, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Oku Selatan, Sumsel (Foto: Dok BNPB)
Banjir di Desa Mahanggin, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Oku Selatan, Sumsel (Foto: Dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir merendam kurang lebih 14 unit rumah milik 14 Kepala Keluarga (KK) dan satu sekolah di Desa Mahanggin, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (20/5/2020) pada pukul 14.00 WIB.

Banjir juga merendam sawah seluas kurang lebih 3,5 hektare sehingga terancam gagal panen.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Oku Selatan mengatakan banjir tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas yang tinggi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulisnya, Rabu malam (20/5/2020).

Jati juga menyebutkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Oku telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Belum diketahui soal korban banjir.

"Sementara itu, menurut prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan lebat disertai petir dan angin berpotensi terjadi hingga Jumat (22/5/2020) mendatang di wilayah bagian selatan Pulau Sumatera meliputi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung hingga sebagian besar wilayah Pulau Jawa sebelah barat," papar dia.

Oleh karena itu, lanjut Jati diharapkan agar masyarakat dapat melakukan antisipasi terhadap kemungkinan dampak terburuk yang bisa saja terjadi.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Banjir di Sumba Timur

Banjir di Sumba Timur .(Foto: Dok BNPB)
Banjir di Sumba Timur. (Foto: Dok BNPB)

Banjir juga menghanyutkan dua rumah warga Dusun Benda, Desa Kaliuda, Kecamatan Pahunga, Sumba Timur. Banjir terjadi pada Rabu dini hari (20/5/2020), pukul 02.00 WITA.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit Sungai Pangulado meluap.

"Selain menghanyutkan dua unit rumah, banjir juga merendam 44 unit rumah di dusun itu. BPBD setempat melaporkan 230 jiwa mengungsi di Balai Desa Kaliuda. Mereka masih bertahan di pengungsian sementara," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (20/5/2020).

Menurutnya, penanganan darurat telah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Melalui BPBD Kabupaten Sumba Timur, tim reaksi cepat (TRC) diturunkan untuk melakukan kaji cepat. Menghindari jatuhnya korban jiwa, tim juga melakukan evakuasi warga menuju tempat yang aman.

"Pemerintah daerah membantu warga terdampak dengan bantuan logistik," ucapnya.

Dikatakan Jati, BPBD melaporkan kondisi wilayah itu masih mendung dan berpotensi hujan pada pukul 14.00 waktu setempat. Banjir yang terjadi dini hari tadi berangsur surut dengan tinggi muka air sekitar 40 sentimeter.

"Kabupaten Sumba Timur merupakan wilayah yang memiliki potensi banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Berdasarkan analisis InaRISK, terdapat 16 kecamatan yang berpotensi banjir dengan luas area terdampak mencapai sekitar 75 ribu hektar," tuturnya.

Selain luas wilayah terdampak, kata Jati fasilitas publik berupa sekolah dengan jumlah 63 unit berpotensi banjir dengan kategori sedang, dan 7 lainnya pada kategori tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya