Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya untuk menjadikan sistem pendidikan di Australia, Finlandia, Jerman, hingga Korea Selatan sebagai benchmarking atau tolak ukur.
Menurut dia, sejumlah negara sudah berhasil mengadaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan.
Baca Juga
"Saya minta dilakukan benchmarking pada negara-negara yang telah berhasil melakukan adaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Kamis (4/6/2020).
Advertisement
"Misalnya, Australia untuk pendidikan anak usia dini, Finlandia pendidikan dasar dan menengah, di Jerman untuk pendidikan vokasi, di Korea untuk perguruan tinggi," sambungnya.
Menurut dia, cara bekerja di masa depan akan berbeda dengan saat ini. Untuk itu, banyak negara yang mulai mengadaptasi sistem pendidikan mereka mulai di tingkat, prasekolah, dasar, menengah, vokasi, hingga perguruan tinggi.
"Pembentukan SDM (sumber daya manusia) yang unggul di masa depan tidak bisa lagi berdasarkan ilmu yang dibentuk berdasarkan tren masa lalu, tapi tren masa depan," jelas Jokowi.
Jokowi menjelaskan, bahwa sistem pendidikan di empat negara tersebut sudah melakukan perubahan. Mulai dari, disrupsi teknologi yang berdampak pada penerapan otomatisasi, artificial intelligence (AI), big data, dan Internet of Things (IoT).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Antisipasi Perubahan Akibat Pandemi
Selain itu, Jokowi mengatakan Indonesia juga perlu mengantisipasi perubahan demografi, sosial ekonomi dari populasi, dan perubahan pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel. Kemudian, perubahan lingkungan serta struktural yang sangat cepat akibat pandemi virus corona (Covid-19).
"Misalnya pembelajaran jarak jaruh, percepatan digitalisasi dan maupun less contact economy," ucapnya.
Jokowi ingin agar SDM unggul yang dibangun memiliki karakter nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, dia menekankan bahwa pendidilan karakter diutamakan dalam pembangunan mental dan karakter bangsa.
Advertisement