Anies Ungkap Penyebab Kasus Positif Corona di Jakarta Masih Tinggi

Anies menyatakan, tes Covid-19 akan terus diintensifkan saat PSBB masa transisi.

oleh Nafiysul QodarLiputan6.com diperbarui 15 Jun 2020, 02:20 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2020, 02:20 WIB
Paket Kontrak Pembangunan MRT Fase II Resmi Ditandatangani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan saat penandatanganan paket kontrak Pembangunan MRT Fase 2 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Konstruksi proyek MRT Jakarta Fase II paket pertama dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201) dimulai Maret 2020- Desember 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan masyarakat bahwa hingga saat ini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota masih berlaku. Karena itu, warga diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan corona Covid-19.

"Corona ini masih ada, karena itu kita masih melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar, masih PSBB," ucap Anies di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (14/6/2020).

Sejumlah instansi terkait secara intensif terus mencari orang-orang yang sudah terpapar corona Covid-19 tanpa gejala. "Kalau mereka tahu sudah terpapar agar bisa isolasi diri atau perlu dirawat, segera bisa dirawat," katanya.

Anies mengatakan, peningkatan jumlah kasus postif Covid-19 di Jakarta dalam beberapa pekan terakhir adalah hasil dari upaya Pemprov DKI mendeteksi pasien secara intensif.

"Jadi kita malah mengaktifkan pencarian kasus, jadi namanya 'active case finding' itu kita kerjakan, karena itulah kita mendapatkan positif lebih banyak," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara.

Selama wabah Covid-19 masih ada, kata Anies, pengetesan kesehatan terhadap masyarakat akan terus diaktifkan.

"Jangan sampai kita mengurangi pengetesan supaya grafiknya kecil, supaya angkanya turun dengan mengurangi pengetesan, wah bahaya itu," kata Anies.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tes Covid-19 Diintensifkan 2 Kali Lipat

Pedagang dan Pemilik Kios Pasar Perumnas Klender Jalani Tes COVID-19 Fase Dua
Petugas medis melakukan swab tes Covid-19 pemilik kios di pasar Perumnas Klender, Jakarta, Jumat (29/5/2020). Sebanyak, 50 pedagang pasar menjalani Rapid Test dan Swab Test untuk kedua kalinya yang mana sudah dilakukan sebelumnya ada hasil reaktif lima orang pedagang pasar. (merdeka.com/Imam Buhori)

Selama PSBB masa transisi menuju normal baru, kata Anies, pencarian orang terpapar Covid-19 akan terus diintensifkan hingga dua kali lipat, sehingga bila terjadi peningkatan kasus artinya deteksi dini berjalan dengan baik.

"Justru karena kita melakukan transisi maka pengetesan diaktifkan dan kalau dapat angkanya lebih banyak kita lebih bersyukur, kenapa? Jadi mereka bisa isolasi, mereka bisa dirawat," ujarnya.

Anies menambahkan, kegiatan tes cepat maupun tes usap bukan bertujuan untuk menurunkan grafik pasien, namun untuk mendeteksi dini serta menyelamatkan warga Jakarta dari ancaman Covid-19.

"Kalau kita tidak meningkatkan pengetesan, kan pengetesan itu sekarang hampir dua kali lipat tiap hari, tujuannya menyelamatkan warga, jadi bukan bertujuan menurunkan grafik," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya