Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa penangkapan seorang warga oleh Polres Kepulauan Sula karena mengunggah guyonan Presiden RI ke-14 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur terkait tiga polisi jujur, berujung teguran dari Mabes Polri kepada personel kepolisian tersebut.
Namun menurut Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa, tidak cukup Polri memberikan teguran kepada anggotanya. Seharusnya sebagai institusi, Polri meminta maaf atas perilaku anggotanya yang dianggap kelewatan. Bahkan, lebih baik lagi jika Kapolri Jenderal Idham Azis menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa ini.
Baca Juga
"Kapolri harusnya memberikan catatan, dan lebih baik, lebih arif kalau sebenarnya Kapolri atau pimpinan polri meminta maaf atas kesalahan ini," ujar Desmond saat dihubungi, Jumat (19/6).
Advertisement
Desmond menilai peristiwa ini menunjukkan secara mental kepolisian tidak menjalankan tupoksinya dengan benar. Wajah kepolisian yang mengarah ke militer di tingkatan bawah itu, mencerminkan lapis atas kepolisian pula. Desmond menyayangkan sikap polisi yang main tangkap.
"Tapi kan kalau kita mau lihat ini kan di daerah Sula saja, mungkin tidak pernah tau tentang meme atau lelucon Gus Dur ini, jadi dia menggunakan kekuasaan kepolisiannya, ini yang patut disayangkan," ujar Desmond.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tunjukkan Wajah Sipil
Desmond mengatakan, hal ini menjadi catatan di Komisi III yang mengharapkan ada perubahan di institusi Polri. Komisi III berharap Polri menunjukkan wajah sipil. Peristiwa itu dianggap peninggalan wajah lama kepolisian.
"Bagaimana kita membelokkan, kembalikan pada posisi bahwa civilian polisi itu seharusnya polisi sipil gitu loh, bukan penggunaan kekerasan dan kekuasaan lebih kepada persuasif seharusnya," ujar politikus Gerindra ini.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement