Puan Maharani: Ketahanan Nasional di Sektor Kesehatan Masih Harus Ditingkatkan

Karenanya, Puan Maharani melihat pembangunan kesehatan masyarakat harus dimulai dari pemenuhan gizi ibu hamil dan anak.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 30 Jun 2020, 13:16 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2020, 13:11 WIB
FOTO: Pimpinan DPR Serahkan Bantuan Ventilator ke Pelayanan Kesehatan
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan sambutan saat memberikan bantuan ventilator dari pimpinan DPR kepada Bagian Pelayanan Kesehatan DPR RI, Jakarta, Selasa (16/6/2020). Bantuan tersebut untuk mengantisipasi jika ada pegawai atau anggota DPR yang teriindikasi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Ketua DPR RI, Puan Maharani mengatakan adanya pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia menguji sistem ketahanan nasional, termasuk di sektor kesehatan.

Hal ini disampaikannya dalam Webinar Nasional IV Bulan Bung Karno 2020 yang diselenggarakan Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat PDIP, dengan tema 'Politik Kesehatan Berdikari'. Selain Puan, turut hadir Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Menkes Terawan Agus Putranto, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan. Menurut dia, ketahanan nasional masih perlu ditingkatkan.

"Khusus di bidang kesehatan, kita dapat merasakan bahwa ketahanan nasional masih perlu untuk ditingkatkan, baik dari sisi fasilitas kesehatan, maupun ketersediaan tenaga kesehatan," kata Puan, Selasa (30/6/2020).

Karenanya, dia melihat pembangunan kesehatan masyarakat harus dimulai dari pemenuhan gizi ibu hamil dan anak. Asupan gizi yang baik dalam 1.000 hari kehidupan, yaitu mulai dari kandungan sampai usia 2 tahun, asupan gizi seimbang dalam keluarga, serta pola hidup bersih dan sehat.

"Pandemi covid-19 harusnya dapat menjadi momentum bagi setiap keluarga untuk menjaga, menjalankan pola kehidupan bersih dan sehat. Memastikan asupan gizi seimbang, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, yang saat ini sangat bermanfaat dalam menangkal terjangkitnya Covid-19," jelas Puan.

Khusus keadaan pandemi seperti sekarang ini, masyarakat diminta berdisiplin memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak. "Kita sendiri yang harus bisa menjaga tubuh kita sendiri, jika kita memang diwajibkan atau mengharuskan kita pergi ke luar rumah," tutur Puan.

Menurut dia, politik kesehatan berdikari perlu diperkuat agar menghadirkan fasilitas kesehatan yang dapat diakses masyarakat, baik yang tinggal di kota maupun di desa. Karenanya, perlu memperkuat formasi tenaga kesehatan di setiap rumah sakit dan puskesmas, plus industri nasional untuk peralatan rumah sakit, farmasi dan obat-obatan.

"Sistem jaminan kesehatan nasional yang memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan. Saat ini jaminan kesehatan Nasional diselenggarakan BPJS Kesehatan, dan diharap alokasi anggaran kesehatan tepat sasaran dan tepat manfaat," jelas Puan Maharani.

Selain itu, juga dengan memperkuat kemampuan riset, inovasi dan industri nasional dalam memenuhi alat kesehatan, farmasi, obat-obatan, APD, serta sarana dan prasarana kesehatan lainnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Inovasi Kampus

Dia bersyukur, di tengah pandemi, sejumlah universitas telah berinovasi membuat ventilator portabel sendiri. Namun, ke depan pemerintah harus membangun kekuatan industri yang lebih kuat.

"Untuk membangun kekuatan industri di bidang kesehatan, pemerintah perlu menetapkan kebijakan dari antara bidang kesehatan, industri dan BUMN. Semuanya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Namun, harus tersinergi dan terkonsentrasi untuk membuat program percepatan industri kesehatan dalam memenuhi kebutuhan nasional," tukasnya.

Sebagai Ketua DPR, Puan berjanji akan menjalankan tugas konsitusionalnya dengan ikut memberikan perhatian yang sangat besar dalam membangun ketahanan nasional di bidang kesehatan. Melalui fungsi anggaran, DPR ikut mencermati dan mempertajam kebijakan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran kesehatan yang mencapai 5% dari APBN.

"Khususnya untuk memastikan rakyat Indonesia baik yang mampu maupun tidak mampu mendapatkan pelayanan kesehatan," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya