Hari Anak Nasional, Menteri PPPA: 12 Anak Akan Sampaikan Masalah yang Dialami

Bintang mengatakan, permasalahan yang dihadapi anak cukup luas. Menurut data yang dimiliki, dalam setengah tahun ini, masalah kekerasan seksual masih mendominasi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Jul 2020, 17:31 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2020, 17:30 WIB
Bahas Kelanjutan RUU P-KS, Menteri PPPA Raker Dengan Komisi  VIII DPR
Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmavati saat mengikuti rapat kerja dengan komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11). Rapat membahas lima program prioritasnya untuk periode 2019-2024 Salah satuny kelanjutan RUU P-KS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan, akan ada penyampaian isu kritis yang diutarakan langsung oleh anak-anak di Indonesia saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli 2020.

"Kami merangkum suara anak di seluruh pelosok dan besok disampaikan dari 12 anak, terkait permasalahan yang mereka alami. Uniknya, mereka tidak mengungkap masalah yang mereka lihat, tapi yang dialami," kata Bintang dalam diskusi daring bertema Hari Anak Nasional: Anak Terlindungi Indonesia Maju, Rabu (22/7/2020).

Bintang melanjutkan, salah satu permasalahan diungkap oleh anak di tengah masa pandemi adalah ketersediaan sarana dan prasarana mereka untuk menunjang giat belajar. Termasuk, kepada anak yang memiliki kekurangan atau disabilitas.

"Jadi soal belum adanya akses pendidikan yang merata dan juga sarpras, termasuk disabilitas. Itu akan menjadi pertanyaan mereka di HAN," ungkap Bintang.

Bintang mengatakan, permasalahan yang dihadapi anak cukup luas. Menurut data yang dimiliki, dalam setengah tahun ini, masalah kekerasan seksual masih mendominasi.

"Ini PR (pekerjaan rumah) kita bersama dalam memberikan pemahaman melalui sosialisasi dan kerja nyata konkret untuk dapat melindungi anak kita dari kekerasan yang menimpa mereka," tandas Bintang.

Dia mengatakan, survei nasional tentang anak dan remaja mendapati, dua dari tiga anak Indonesia (usia 13-17 tahun) mengalami kekerasan. Data Kemen PPPA mulai dari Januari 2020 - 17 Juli 2020 terdapat 3.928 kasus kekerasan yang dilaporkan, baik itu fisik, seksual maupun emosional, dengan 55% di antaranya adalah kekerasan seksual.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Menteri PPPA: Mengasuh Anak Tugas Bersama Ayah dan Ibu

5 Menteri Perempuan di Kabinet Indonesia Maju
Kader PDIP, Gusti Ayu Bintang Darmavati saat diperkenalkan dalam pengumuman menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Gusti Ayu dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri PPPA periode 2019-2014. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan, salah satu isu prioritas yang diemban kementeriannya adalah peran keluarga dalam pengasuhan anak. Menurutnya, ada stigma mengenai tanggung jawab dan kodrat mengasuh hanya dibebankan kepada seorang ibu.

"Mengasuh anak itu tidak hanya tugas daripada ibu, dan sering disampaikan oleh khalayak bahwa pengasuhan itu kodrat perempuan. Padahal itu tugas bersama, ayah dan bunda mendampingi sang anak," kata Bintang dalam diskusi daring bertema Hari Anak Nasional: Anak Terlindungi Indonesia Maju," Rabu (22/7/2020).

Bintang menambahkan, kodrat perempuan terhadap anak hanya tiga. Pertama mengandung, kedua melahirkan, dan ketiga menyusui.

"Jadi berkait pengasuhan di keluarga adalah tugas bersama," jelas dia.

Karenanya, Bintang menegaskan, saat ini salah satu program kerja di kementeriannya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya