Idul Adha, Menko PMK Sebut Taat Protokol Wujud Pengorbanan Lawan Covid-19

Muhadjir juga menekankan bahwa wabah Covid-19 hanya bisa diselesaikan melalui penemuan vaksin.

oleh Yopi Makdori diperbarui 31 Jul 2020, 11:45 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2020, 11:45 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy jadi khatib pada pelaksanaan shalat Idul Adha di Lapangan Kantor Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Foto: Lipiutan6/Yopi Makdori)

Liputan6.com, Jakarta Peringatan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah telah mengimbau agar pelaksanaan salat Idul Adha maupun penyembelihan hewan kurban dilaksanakan sesuai dengan aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Terkait hal ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut taat protokol kesehatan adalah bentuk pengorbanan serta wujud nyata dari realisasi ajaran Nabi Ibrahim AS.

Yaitu, kata dia, untuk menghindari jatuhnya korban sebagai wujud penghargaan yang tinggi terhadap nyawa manusia.

"Kalau kita ingin menghindari jatuhnya korban akibat Covid-19 terutama saudara kita, kerabat kita, tetangga kita, bahkan diri kita sendiri, maka patuhi protokol kesehatan. Gunakan masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan terutama saat di ruangan tertutup," kata Muhadjir pada momen Idul Adha.

Menurut mantan Mendikbud sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut, kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan secara ketat akan menjadi kunci pengendalian wabah Covid-19 sebelum ditemukannya vaksin.

Dia pun menekankan, wabah Covid-19 hanya bisa diselesaikan melalui penemuan vaksin. Oleh karena itu, pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk mempercepat penanganan dan penemuan vaksin.

"Kalau sudah ditemukan vaksin, Insya Allah kita akan terhindar dari Covid-19 ini dan kembali ke kehidupan yang biasanya," pungkas Muhadjir.

Muhadjir juga menjelaskan bahwa esensi peringatan Hari Raya Idul Adha adalah sebuah pengorbanan untuk mengedepankan nyawa manusia sebagai hal yang paling utama.

"Kita tahu bagaimana Nabi Ibrahim ketika mengorbankan anaknya, Ismail, kemudian digantikan oleh Allah dengan seekor kambing. Itu menandakan betapa nyawa manusia sangat berharga. Agar kita tidak mengorbankan nyawa orang lain atau mengorbankan diri kita akibat wabah Covid-19 ini. Maka patuhi protokol kesehatan," ujar Muhadjir saat menjadi khatib pada pelaksanaan shalat Idul Adha di Lapangan Kantor Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (31/7/2020).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Patuhi Protokol Covid-19 Bentuk Pengorbanan

Dia menyebut protokol kesehatan adalah bentuk pengorbanan serta wujud nyata dari realisasi mengikuti apa yang dilakukan oleh Ibrahim AS yaitu untuk menghindari jatuhnya korban sebagai wujud penghargaan yang tinggi terhadap nyawa manusia.

"Kalau kita ingin menghindari jatuhnya korban akibat Covid-19 terutama saudara kita, kerabat kita, tetangga kita, bahkan diri kita sendiri, maka patuhi protokol kesehatan. Gunakan masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan terutama saat di ruangan tertutup," tambahnya. 

Usai pelaksanaan salat Idul Adha yang diikuti oleh masyarakat umum, pengungsi, dan ASN Pemkab. Luwu Utara, Menko PMK menyerahkan satu ekor sapi untuk dikurbankan.

Setelah itu, ia langsung mengunjungi dan menyapa para pengungsi korban banjir bandang yang ada di Kantor Bupati Luwu Utara. Kemudian dilanjutkan ke lokasi pengungsian di Desa Kampal dan Desa Radda guna melihat kondisi serta memastikan pemenuhan kebutuhan bagi para pengungsi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya