Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Kolom Abu Teramati 4.000 Meter di Atas Puncak

Hingga saat ini, erupsi Gunung Sinabung tersebut diketahui masih berlangsung.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 19 Agu 2020, 20:50 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 19:58 WIB
Gunung Sinabung erupsi
Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, Armen Putra mengatakan, erupsi kedua ini terjadi pukul 17.18 WIB. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara kembali erupsi, Rabu (19/8/2020). Erupsi tersebut terjadi pada pukul 18.18 WIB.

"Telah terjadi erupsi Gunung Sinabung dengan tinggi kolom abu teramati ± 4.000 meter di atas puncak (± 6.460 m di atas permukaan laut)," tulis KESDM Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui keterangan tertulis, Rabu (19/8/2020).

Berdasarkan informasi, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara. PVMBG pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi.

"Saat ini G Sinabung berada pada Status Level III (Siaga). Pertama, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi," tulis PVMBG.

Serta, lanjut PVMBG, lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik," tulis dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rekomendasi Lainnya

FOTO: Erupsi, Abu Vulkanik Gunung Sinabung Selimuti Karo
Seorang wanita memetik cabai yang diselimuti abu vulkanis pascaerupsi Gunung Sinabung di Karo, Sumatra Utara, Senin (10/8/2020). Gunung Sinabung meletus dengan tinggi kolom abu mencapai 5.000 meter di atas puncak gunung atau sekitar 7.460 mdpl. (Xinhua/Alberth Damanik)

PVMBG juga meminta warga mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," demikian PVMBG.

Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara erupsi pada Rabu, 19 Agustus 2020 pagi.

Sejak pukul 00.00 hingga pukul 06.00 WIB, Gunung Sinabung erupsi sebanyak enam kali dan menyemburkan debu vulkanik setinggi 50-1.000 meter dari atas puncak kawah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Natanail Perangin-angin mengatakan asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal.

Ia menyebutkan, berdasarkan informasi Kementerian ESDM Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, teramati letusan Sinabung dengan tinggi 2.000 meter dan warna asap kelabu.

Selain itu, embusan erupsi Gunung Sinabung sebanyak enam kali, terekam dengan amplitudo 7-18 mm, dan durasi 20-80 detik.

"Cuaca cerah dan berawan, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara antara 16-19 derajat Celcius," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Ia menambahkan tektonik jauh jumlahnya dua kali, amplitudo 70-86 mm, S-P 87-90 detik, dan durasi 317-944 detik.Tremor Menerus (Microttremor) terekam dengan amplitudo 0.5-30 mm (dominan 10 mm).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya