Anies Baswedan: Memakai Masker Artinya Melindungi Diri dan Orang Lain dari COVID-19

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan warga yang tidak mengenakan masker di tengah pandemi COVID-19 berarti tidak menghargai diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 21 Agu 2020, 02:08 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2020, 02:08 WIB
Anies Baswedan
Gubernur DKI Anies Baswedan melepas petugas haji DKI Jakarta. (Liputan6.com/Nabila)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan warga yang tidak mengenakan masker di tengah pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) berarti tidak menghargai diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.

"Kalau kita menggunakan masker dengan baik, artinya kita menghormati dan melindungi orang lain dan diri sendiri dengan baik," kata Anies di Jakarta, Kamis (20/8/2020).

Sebaliknya, kata dia, ketika jika tidak menggunakan masker dengan baik, artinya tidak menghormati dan menghargai orang.

Anies menyampaikan bahwa selama ilmuwan belum menemukan penawar wabah ini, mengenakan masker adalah salah satu cara penghentian penularan COVID-19.

"Selama belum ada vaksin, maka vaksin kita adalah masker kita ini, karena itu harus senantiasa dipakai terus," katanya seperti dikutip dari Antara.

Anies meminta masyarakat tertib menggunakan masker dimana saja dan kapan saja.

"Memperingati 1 Muharram, masuk tahun baru dan semua menggunakan masker. Saya rasa ini pergantian tahun bermasker satu-satunya. Sepanjang perjalanan usia kita, ya baru sekarang kita pakai masker terus-menerus. Ini dalam kondisi wabah, ada pandemi," kata Anies.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kurangi Interaksi

Diterjang wabah selama sekitar lima bulan, Anies berharap Jakarta lekas pulih dari pandemi mematikan ini dengan berkolaborasi bersama masyarakat dan tidak hanya mengandalkan kerja pemerintah.

"Insya Allah kita bisa segera bebas. Tapi ini membutuhkan kerja bersama. Virusnya menular lewat interaksi," katanya.

Untuk mengurangi penularan, maka harus mengurangi interaksi. "Kalau mengurangi interaksi, konsekuensinya ekonomi, sosial, agama, semua merasakan dampaknya," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya