Anies Anggap Penemuan Kasus Baru Covid-19 Kabar Baik

Anies berharap persepsi warga Jakarta dalam melihat kasus Covid-19 ditata ulang.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 21 Agu 2020, 07:14 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2020, 07:14 WIB
Paket Kontrak Pembangunan MRT Fase II Resmi Ditandatangani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan saat penandatanganan paket kontrak Pembangunan MRT Fase 2 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Konstruksi proyek MRT Jakarta Fase II paket pertama dari Bundaran HI hingga Harmoni (CP201) dimulai Maret 2020- Desember 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap penemuan kasus baru Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) bukanlah kabar buruk, melainkan sesuatu yang menggembirakan.

Karena itu, kata dia, persepsi masyarakat Jakarta dalam melihat kasus Covid-19 perlu ditata ulang. Dengan penemuan kasus baru, maka bisa dilakukan isolasi sehingga risiko penularan wabah semakin kecil.

"Kita bangun kesadaran sama-sama. Sering kali kalau dengar ditemukan kasus positif, diasosiasikan sebagai kabar buruk," kata Anies di Jakarta, Kamis 20 Agustus 2020.

Penemuan kasus positif menjadi kabar baik karena pemerintah dan masyarakat bisa mengambil langkah antisipasi.

"Karena kalau tidak ditemukan, mereka bepergian ke mana-mana menularkan wabah," katanya.

Sebagaimana dilansir Antara, Anies mengklaim sejauh ini pihaknya gencar melakukan pelacakan kasus Covid-19 dengan menyasar 40 ribu penduduk Jakarta per pekan.

Jumlah yang disasar di atas standar yang diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehingga tidak heran jika kasus harian di Jakarta meningkat tajam.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan, apabila pelacakan terhadap warga yang terpapar Covid-19 dilakukan sekadarnya saja, maka akan berimbas fatal. Apalagi saat ini sebagian besar kasus baru yang ditemukan adalah orang tanpa gejala.

"Karena dikejar, maka ketemu. Karena ketemu, angka positif jadi tinggi. Kalau mereka tidak ketemu sedang berkeliling tanpa sadar karena 2/3 tidak bergejala. Tapi kalau ketemu dengan orang tua, ketemu dengan orang yang punya penyakit bawaan, tertular, maka efeknya fatal," kata Anies.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bersyukur Kasus Kematian Rendah

Kesunyian Pemakaman Pasien Covid-19
Petugas menggotong peti jenazah pasien Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyampaikan per Rabu (15/4) jumlah pasien terkonfirmasi 5.136 dan meninggal 469 orang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Anies bersyukur angka kematian Covid-19 di Jakarta yang saat ini tercatat sebesar 3,6 persen. Presentase kematian itu lebih rendah dari seluruh wilayah di Indonesia yang terimbas pandemi virus corona.

"Alhamdulillah atas izin Allah, dengan ikhtiar itu, maka di Jakarta ini tingkat fatalitasnya separuh dari tempat-tempat lain yang mengalami wabah seperti Jakarta," katanya.

Tingkat fatalitas kata sopan dari tingkat kematian. Dalam bahasa sopannya fatalitas, ini tingkat kematian. "Karena ini bukan statistik, ini manusia, ini saudara kita," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya