IJTI: 18 Jurnalis Alami Kekerasan saat Liput Demo Tolak RUU Cipta Kerja

Sebanyak 18 jurnalis mengalami kekerasaan saat meliput demo tolak RUU Cipta Kerja berdasarkan data Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).

oleh Fachrur Rozie diperbarui 11 Okt 2020, 16:44 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2020, 16:44 WIB
Demo Tolak Kekerasan terhadap Wartawan
Seorang wartawan membentangkan poster saat aksi solidaritas tolak kekerasan terhadap jurnalis di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (14/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 18 pekerja media atau jurnalis mengalami kekerasaan saat meliput demo tolak Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja berdasarkan data Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).

"Hingga hari ini, data yang dikumpulkan IJTI sebanyak 18 jurnalis mengalami tindak kekerasan dalam peliputan aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat IJTI Yadi Hendriana dalam keterangannya tertulisnya, Minggu (11/10/2020).

Menurut Yadi, data tersebut menambah catatan buruk dan ancaman bagi kerja jurnalistik yang dilindungi undang-undang. Atas dasar tersebut, IJTI pun mengecam kekerasan yang dialami para awak media.

Dia juga mendesak Kapolri Jenderal Pol Idham Azis meminta jajarannya menyelidiki dan memeriksa anggota Polri yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan kepada para jurnalis. Yadi mengatakan, intimidasi, kekerasan, atau menghalang-halangi kerja jurnalistik adalah tindakan pidana sebagaimana tertuang dalam UU Pers Nomor 40 tahun 1999.

"Mendorong Dewan Pers dan Polri melakukan evaluasi pelaksanaan dan sosialisasi MoU kedua lembaga karena faktanya ditataran paling bawah masih banyak anggota polisi yang tidak paham tugas-tugas jurnalis yang dilindungi oleh UU," kata Yadi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rincian

Berikut daftar kekerasan yang dialami jurnalis saat liputan aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja.

• Tarakan, Kalimantan Timur:

1. Arif Rusman (Reporter TVRI Kaltim)

2. Ifransyah (Fotografer Radar Tarakan)

 

• Lampung:

3. Angga (jurnalis Metro TV)

4. Hari Ajahar (jurnalis Radar Lampung Radio)

5. Syahrudin (jurnalis lampungsegalow.co.id)

6. Heridho (jurnalis Lampungone.com).

 

• Palu, Sulawesi Tengah:

7. Alsih Marselina (Wartawati SultengNews.com)

8. Aldy Rifaldy (Wartawan SultengNews.co)

9. Fikri (Wartawan Nexteen Media)

 

• Medan Sumatra Utara:

10. Raden Armand, (reporter Indozone.id)

 

• DKI Jakarta:

11. Tohirin (Jurnalis CNNIndonesia.com)

12. Peter Rotti, (wartawan Suara.com)

13. Ponco Sulaksono (jurnalis Merahputih.com)

14. Aldi (jurnalis Radar Depok)

15. Kiagus (Jurnalis RTMC Poldametro)

16. Qolbee freelance

17. Willy (Jurnalis Berdikari)

18. Ismu (jurnalis Berdikari).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya