Ditjen SDA Buka Ribuan Lapangan Kerja Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus menyalurkan Program Padat Karya Tunai

oleh Reza diperbarui 15 Okt 2020, 18:18 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2020, 18:18 WIB
Kegiatan Padat Karya Tunai di Sumatera Barat
Kegiatan Padat Karya Tunai di Sumatera Barat

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus menyalurkan Program Padat Karya Tunai (PKT atau cash for work). Tahun 2020, anggaran Program Padat Karya Tunai sebesar Rp 11,2 triliun digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang mendukung produktivitas masyarakat pedesaan. Seperti, peningkatan irigasi kecil, perbaikan jalan lingkungan, rumah subsidi, penanganan kawasan kumuh, peningkatan kualitas air minum dan sanitasi. 

Program ini dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil. Sehingga, diharapkan dengan adanya program PKT ini dapat membantu masyarakat terdampak Covid-19.  Mengurangi angka pengangguran dan mempertahankan daya beli masyarakat di pedesaan atau mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa. 

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)/Balai Wilayah Sungai (BWS) pun bertindak nyata. Di Sumatera Barat misalnya, BWS Sumatera V membuka lapangan kerja bagi ribuan orang masyarakat pada sektor infrastruktur sumber daya air. 

P3TGAI di Sumatera Barat
P3TGAI di Sumatera Barat

Kepala BWS Sumatera V Maryadi Utama, menjelaskan,  ada tiga kategori Padat Karya Tunai yang dilakukan oleh BWS Sumatera V untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19. 

“Yang pertama adalah program Padat Karya Tunai di 207 lokasi yang tersebar pada 19 Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat yang mampu menyerap tenaga kerja mencapai 4.140 orang. Kedua yaitu Padat Karya Tunai bidang irigasi, embung, bendung, air tanah, sungai dan pantai yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2.106 orang. Dan yang terakhir, ada Padat Karya Tunai bidang konstruksi yang menyerap 2.405 orang,” jelas Maryadi. Semua tenaga kerja tersebut akan terbantu secara penghasilan ditengah musim pandemi ini. 

Program yang dijalankan oleh BWS Sumatera V ini mampu menyerap lebih dari 8.000 orang, dan akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Dalam masa pandemi COVID-19 ini, BWS Sumatera V mengutamakan tenaga kerja yang terdampak akibat COVID-19. Mereka yang bekerja adalah masyarakat terkena PHK, pengangguran, juga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang ke Sumatera Barat dan tidak mendapatkan pekerjaan. Begitu juga dengan program Padat Karya Tunai yang dilaksanakan oleh BBWS/BWS lainnya di Indonesia. 

Selain program Padat Karya Tunai, BBWS/BWS juga bergotong-royong dalam aksi nyata PEDULI Covid-19 yang dilaksanakan serentak di Indonesia. Bantuan sembako dan kebutuhan lainnya diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19. Lebih dari 56.000 paket bantuan sosial telah didistribusikan secara serentak dari Sabang sampai Merauke pada kegiatan PUPR Peduli Covid-19 tersebut. 

Menteri PUPR Basuki berpesan agar seluruh jajaran PUPR mengerahkan seluruh tenaga, untuk bersama-sama meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan bersatu dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya