Liputan6.com, Jakarta Pandemi membuat banyak orang kini lebih memperhatikan kondisi kesehatan dengan rutin berolahraga. Bersepeda, kini menjadi salah satu alternatif untuk menjaga tubuh tetap bugar dan imun terus terjaga.
Banyaknya warga yang memilih kendaraan roda dua tak bermesin tersebut, kini bahkan menjadi ladang rezeki bagi para penjual sepeda di Ibu Kota.
Namun, tak sedikit pula mereka yang memanfaatkannya untuk melakukan aksi kejahatan. Waspada akan adanya begal sepeda.
Advertisement
Belum lama ini aksi para begal tersebut sempat viral di media sosial. Dengan menggunakan sepeda motor mereka menyatroni korbannya di ruas jalan Kuningan, Jakarta Pusat. Keduanya bahkan mengancam dengan senjata tajam.
Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menerangkan pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut.
"Kita kan lidik," ucap Yusri saat dihubungi, Minggu, 11 Oktober 2020.
Guna mengantisipasi agar aksi begal sepeda tak lagi terjadi, Polres Metro Jakarta Selatan akan menempatkan anggotanya di tempat-tempat rawan terjadi tindak pidana begal sepeda atau penjambretan.
Berikut sejumlah imbauan polisi yang perlu kita perhatikan saat sedang bersepeda:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Hindari Jalan Sepi dan Selalu Waspada
Polres Metro Jakarta Selatan meminta masyarakat lebih waspada terkait maraknya aksi begal yang menyasar para pesepeda di jalan raya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Budi Sartono menyampaikan guna melindungan masyarakat, pihaknya telah membentuk tim satuan tugas baik pencegahan maupun penindakan anti begal.
Menurutnya, berdasarkan kejadian-kejadian yang sudah terjadi polisi telah mendapatkan pola aksi begal sepeda sering kali dilakukan di kawasan sepi dan mengincar pesepeda yang berjalan sendirian.
"Yang pasti kita telah mengambil polanya, nanti kita bentuk dua tim satu pencegahan dan satu penindakan. Di tempat yang memang sering terjadi begal atau jambret sepeda," ujarnya.
"Semua ada polanya kita tidak bisa sebutkan di sini. Kejadian jam berapa kita akan taruh di situ," tambahnya Budi.
Atas hal itulah, Budi mengimbau kepada para pesepeda agar lebih waspada dengan memperhatikan waktu dan hindari jalur apabila dirasa sepi.
Advertisement
Tidak Bersepeda Sendirian
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengaku sudah melakukan upaya preventif untuk menekan kejahatan jalanan, termasuk kasus pencurian yang belakangan menimpa pesepeda.
"Antisipasinya kami tetap melakukan upaya Preventif. Apa itu? Tingkatkan patroli di daerah-daerah yang dipetakan sebagai rawan terjadi tindak pidana kejahatan," kata dia saat dihubungi, Kamis, 22 Oktober kemarin.
Yusri mengakui pesepeda saat ini menjadi incaran pelaku kejahatan. Dia pun mengklaim sebagian pelaku sudah dijebloskan ke penjara.
Menurutnya kini yang paling efektif selain patroli adalah mengimbau pesepeda untuk lebih berhati-hati menjaga keamanan diri sendiri.
"Usahakan jangan bersepeda seorang diri, jangan bawa barang berharga kalaupun harus dibawa tempatkan di tempat yang aman," ujar dia.
Incar Pesepeda Tunggal
Sebelumnya, dalam bulan Oktober 2020, tercatat ada lima aksi kejahatan begal sepeda. Jumlah tersebut baru kasus yang viral dan sebagian bisa diungkap oleh pihak kepolisian.
Penjahat pun tak main-main dalam beraksi. Mereka menggunakan senjata tajam seperti pisau untuk mengancam korban.
Umumnya, pelaku begal mengincar pesepeda yang beraktivitas sendiri. Dalam beberapa kasus, pelaku begal mengincar barang berharga milik pesepeda seperti ponsel.
Lokasi kasus begal yang terungkap di antaranya merupakan lokasi favorit bagi pada pesepeda. Di antaranya Bundaran Hotel Indonesia (HI), Lapangan Tembak Senayan, Hayam Wuruk, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Rasuna Said.
Advertisement