Libur Panjang, 64 Wisatawan di Puncak Bogor Ditemukan Reaktif Covid-19

Pemkab Bogor mengimbau masyarakat tetap berada di rumah saat libur panjang untuk mencegah penularan Covid-19.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 31 Okt 2020, 20:41 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2020, 20:41 WIB
Kendaraan Menuju Puncak Terjebak Buka Tutup Arus
Sejumlah kendaraan berhenti di jalan tol Jagorawi menanti waktu buka tutup jalur menuju kawasan wisata puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (31/10/2020). Akhir pekan beriringan dengan libur panjang dimanfaatkan warga untuk mengunjungi lokasi-lokasi wiisata. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat masih menjadi primadona wisatawan untuk berlibur. Meskipun di tengah situasi pandemi Covid-19, kawasan berhawa dingin ini selalu ramai dikunjungi wisatawan asal Jakarta dan sekitarnya.

Pemerintah Kabupaten Bogor memang tidak melarang wisatawan untuk berlibur ke kawasan Puncak. Kendati demikian, para wisatawan tetap diminta menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama berkunjung ke Puncak.

"Sebab pandemi Covid-19 belum usai. Karenanya masyarakat alangkah baiknya tetap memprioritaskan berdiam diri di rumah," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penangangan Covid-19 Kabupaten Bogor, R Irwan Purnawan, Sabtu (31/10/2020).

Apabila melakukan kegiatan di luar rumah, lanjut Irwan, pastikan tubuh tetap sehat dan ingatkan orang di sekitar untuk selalu disiplin mematuhi protokol kesehatan.

"Dan jangan lupa 3M, memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak," imbuh Irwan.

Sesuai Peraturan Bupati No. 52 Tahun 2020 sebagai perubahan atas Perbup No 42 Tahun 2020, terdapat beberapa ketentuan yang harus ditaati selama berada di luar rumah. Meliputi wajib menerapkan 3M, kapasitas pengunjung objek wisata, restoran, dan kafe maksimal 50 persen.

"Apabila ada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan dikenakan hukuman denda dan sanksi sosial. Untuk pelaku usaha sanksi administrasi hingga penutupan tempat usaha," kata dia.

Tak hanya itu, Pemkab Bogor memperketat pengawasan di sejumlah titik lokasi yang rawan penyebaran virus corona, salah satunya di kawasan Puncak. Selain melakukan razia masker juga menggelar rapid test di kawasan tersebut selama libur panjang.

"Tiap hari kita lakukan rapid dan swab test di tiga titik lokasi. Ini dilakukan sebagai antisipasi adanya penularan Covid-19 dari wisatawan luar Kabupaten Bogor," terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


64 Wisatawan Reaktif Covid-19

Libur Panjang Akhir Pekan, Warga Berwisata di Kawasan Kebun Teh Puncak
Pasangan muda mudi berfoto di kawasan wisata Kebun teh Puncak Kabupaten Bogor Jawa Barat, Sabtu (31/10/2020). Libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dimanfaatkan warga untuk mengunjungi lokasi-lokasi wiisata. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, rapid test di hari pertama libur panjang menemukan 50 orang reaktif Covid-19 dari 918 wisatawan yang diperiksa. Kemudian, pada Jumat kemarin dari 177 orang yang diperiksa, 2 wisatawan ditemukan reaktif.

Sementara Sabtu siang tadi, dari 110 wisatawan yang menjalani rapid test, 12 orang di antaranya reaktif Covid-19. Sehingga total ada 64 wisatawan di Puncak yang ditemukan reaktif Covid-19 selama libur panjang akhir Oktober 2020.

"Meskipun ini baru skrinning awal, tapi setidaknya kita perlu mewaspadai. Dan untuk wisatawan juga alangkah baiknya diam di rumah saja," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya