Nadiem Siapkan 8 Indikator untuk Ukur Efektivitas Kampus Merdeka

Nadiem Makarim mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).

oleh Yopi Makdori diperbarui 04 Nov 2020, 11:21 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2020, 11:21 WIB
Semringahnya Nadiem Makarim Saat Tiba di Kemendikbud
Mendikbud Nadiem Makarim memberi sambutan saat acara lepas sambut di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Nadiem Makarim datang untuk menghadiri acara lepas sambut sebagai Mendikbud yang baru. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam pendidikan tinggi, untuk melihat program Kampus Merdeka efektif dijalankan atau tidak.

Hal ini disampaikannya dalam acara Stadium General: Rekacipta Indonesia Menuju Generasi Emas yang disiarkan melalui kanal Youtube LPDP RI.

"Untuk bisa mengetahui perguruan tinggi itu mau ke mana, dan apakah program-program kampus merdeka ini efektif apa tidak, kita harus mengetahui. Bagaimana caranya kita mengukur kesuksesan," kata Nadiem seperti dikutip, Rabu (4/11/2020).

Dia menuturkan, ada 8 IKU yang telah dilakukan pihaknya setelah dilakukan penyederhanaan.

"Hanya ada delapan IKU yang menurut kami kalau IKU itu meningkat akan men-trigger, akan menciptakan perubahan yang transformasional di dalam perguruan tinggi kita," ungkap Nadiem.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

8 IKU

Delapan IKU yang dimaksud Nadiem, yang pertama adalah lulusan Perguruan Tinggi. Kedua adalah mengukur kuantitas mahasiswa yang mendapatkan pengalaman di luar kampus.

Ketiga, adalah mengukur aktivitas dosen mengerjakan proyek di luar kampus. Keempat, mengukur jumlah praktisi dari luar kampus yang mengajar di dalam kampus. Kelima, IKU akan mengukur hasil riset terapan dari para dosen yang ada di kampus.

IKU keenam ialah mengukur jumlah program studi atau prodi yang tengah bekerja sama dengan mitra kelas dunia. IKU ketujuh adalah mengukur jumlah mata kuliah yang pada evaluasi terakhir pembelajaran berbasis proyek (project based) atau yang berbasis partisipasi di dalam kelas, seperti studi kasus (case method).

IKU terakhir, adalah mengukur jumlah program studi yang berstandar internasional.

"Karena terusan terang semua lulusan kita akan berkompetisi dengan talenta di seluruh dunia, itulah dampak dari teknologi, itu dampak dari globalisasi yang sedang terjadi. Mau tidak mau akan berkompetisi dengan talenta global," tegas Nadiem.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya