Temui Moeldoko, Dubes AS Tegaskan Peran Penting Indonesia di Laut China Selatan

Moeldoko menyampaikan, pada dasarnya Indonesia berada dalam posisi netral dalam menghadapi situasi di Laut China Selatan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Nov 2020, 10:29 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2020, 10:28 WIB
Moeldoko
Kepala Staf Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim menyatakan, Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Laut China Selatan. Kim berharap, Indonesia dan Amerika Serikat bisa lebih meningkatkan kerja sama di kawasan tersebut.

Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Jumat 13 November 2020.

"Kami percaya Indonesia memiliki peran untuk memimpin. Karena kami juga memiliki keprihatinan yang sama atas kegiatan China di Laut China Selatan," kata Kim dikutip dari siaran pers Kantor Staf Presiden, Sabtu (14/11/2020).

Sementara itu, Moeldoko menyampaikan, pada dasarnya Indonesia berada dalam posisi netral dalam menghadapi situasi di Laut China Selatan. Diketahui, situasi Laut China Selatan saat ini menajam dengan berbagai ketidakpastian

"Tapi Indonesia berkepentingan untuk berkontribusi pada stabilitas Laut China Selatan," jelas dia.

Moeldoko bercerita, saat menjadi Panglima TNI, dirinya pernah menyampaikan kepada Panglima tentara China bahwa Indonesia tidak ingin terjadi instabilitas di kawasan Laut China Selatan.

"Kami punya perhatian sangat serius atas langkah China di kawasan tersebut," ujar Moeldoko.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jaga Perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan

Kapal perusak milik AS berlayar ke Laut China Selatan (AFP/US Navy)
Kapal perusak milik AS berlayar ke Laut China Selatan (AFP/US Navy)

Moeldoko mengatakan, dia memiliki hubungan yang cukup dekat dengan beberapa duta besar Amerika Serikat sebelumnya. Untuk itu, dia yakin memiliki hubungan yang baik dengan Dubes Kim.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa Indonesia punya tanggung jawab menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. Adapun hal tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-RRT.

Pernyataan Jokowi kemudian ditegaskan kembali oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menghadiri pertemuan menteri se-ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting).

Menlu Retno berharap, rancangan undang-undang (RUU) soal penjaga pantai atau coast guard yang sedang disusun Republik Rakyat China harus menciptakan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.

Retno menuturkan, stabilitas itu terwujud apabila semua negara mematuhi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau UNCLOS tahun 1982.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya