Liputan6.com, Jakarta - Jasad korban mutilasi yang ditemukan di pinggir aliran Kali BSK, Jalan KH Noer Ali RT 01 RW 20 Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, diperkirakan belum lama tewas.
"Kami perkirakan ini baru ya, karena kondisi tubuh belum ada lebaman atau baru sehari," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wijonarko, Senin (7/12/2020).
Jasad korban mutilasi itu sudah berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk keperluan autopsi. Polisi masih mendalami kasus ini untuk mengungkap lebih jelas identitas korban yang diperkirakan masih berusia muda.
Advertisement
"Lebih jauh kita masih penyelidikan mendalam, baik identitas, usia yang kemungkinan masih muda," ungkap Wijonarko.
Polisi juga masih terus mencari sisa bagian tubuh korban yang belum ditemukan, yakni kepala dan kedua kaki korban.
"Tak jauh dari lokasi kita temukan lengannya dan sisanya masih disisir anggota," ucap Wijonarko soal kasus mutilasi itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Awal Mula
Penemuan mayat korban awalnya diketahui oleh seorang wanita pemilik bengkel bernama Halimah Simamora (64), saat hendak menyapu tempat usahanya sekira pukul 07.30 WIB.
Kala itu, dia melihat ada sebuah gunting di dekat halaman bengkel dan percikan darah yang mengarah ke aliran kali. Setelah ditelusuri ternyata ada sesosok mayat yang sudah tidak utuh, tersangkut di pohon dekat aliran kali.
Mayat korban yang ditemukan hanya berupa tubuh dan tangan kanan. Halimah lalu memberitahu penemuan tersebut ke warga sekitar dan langsung dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota.
"Ditemukan potongan badan mayat laki-laki dengan kondisi kepala tidak ada, kemudian lengan bagian kiri tidak ada, dan kedua kaki tidak ada," ujar Wijonarko.
Â
Advertisement
Tangan Ditemukan di Lokasi Terpisah
Sementara, tangan kiri korban ditemukan di lokasi terpisah, yakni di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di Jalan Gunung Gede Raya RT 01 RW 13 Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, sekira pukul 09.00 WIB.
Potongan tangan korban ditemukan oleh dua orang petugas kebersihan RW 19 Subandi dan Heri, saat keduanya sedang bertugas mengumpulkan sampah menggunakan baktor.
Ketika itu Heri melihat sebuah kantong plastik hitam yang mencurigakan. Saat dibuka, ternyata isinya potongan tangan yang masih terdapat darah. Temuan tersebut langsung dilaporkan ke pihak kepolisian setempat.
Polisi kemudian melakukan pengecekan ke lokasi dan memeriksa keterangan saksi. Kasus saat ini masih diselidiki Polres Metro Bekasi Kota dan Polsek Bekasi Selatan.