Mentan: Hanya 0,2 Persen Lahan Persawahan yang Terdampak La Nina

Syahrul menyebutkan dari seluas 7 juta hektar lebih lahan sawah di seluruh Indonesia, diperkirakan hanya sekitar 0,2 persen yang terdampak La Nina.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 22 Des 2020, 08:44 WIB
Diterbitkan 22 Des 2020, 08:44 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai menghadiri Orasi Pengukuhan Profesor Riset Kementerian Pertanian Pusat Penelitian dan Pembangunan Perkebunan Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai menghadiri Orasi Pengukuhan Profesor Riset Kementerian Pertanian Pusat Penelitian dan Pembangunan Perkebunan Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, fenomena anomali iklim La Nina tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap produksi pertanian. 

"La Nina tentu ada dampaknya tapi tidak besar," ujar Syahrul usai menghadiri Orasi Pengukuhan Profesor Riset Kementerian Pertanian Pusat Penelitian dan Pembangunan Perkebunan Bogor, Senin (21/12/2020).

Syahrul menyebutkan dari seluas 7 juta hektar lebih lahan sawah di seluruh Indonesia, diperkirakan hanya sekitar 0,2 persen yang terdampak La Nina. 

"Jika dibandingkan dengan 7 bahkan 8 juta hektar lahan kita, tidak sampai 0,2 persen. Tetapi hasil deteksi kita masih dalam kendali," ucapnya. 

Menurutnya, Kementerian Pertanian akan segera membantu para petani yang terkena dampak La Nina agar mereka dapat memproduksi kembali komoditinya. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Stok hingga 2021 Tercukupi

Syahrul menambahkan, stok beras nasional untuk kebutuhan hingga awal tahun 2021 diyakini dapat tercukupi. Saat ini Kementan tengah mempersiapkan kebutuhan beras nasional hingga dua tahun ke depan. 

"Perintah Bapak Presiden dua tahun ini harus kita persiapkan. Untuk carry over tahun 2021 tentu nanti Bapak Presiden yang akan menyampaikannya. Saya mengatakan kondisinya cukup aman, terkendali," kata dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya