Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 79 orang di Yayasan Tri Asih, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dilaporkan terjangkit virus Covid-19. Ketua Dewan Pengurus Yayasan Tri Asih, TA Widhiharsanto memberikan penjelasan.
Widhiharsanto mengakui kecolongan. Dia menyampaikan, mulanya ada seorang karyawan yang mengeluh sakit usai merayakan hari libur Natal di kampung halaman. Widhiharsanto menyarankan agar yang bersangkutan menjalani swab test.
Baca Juga
"Kalau saya ditanya siapa yang membawa itu (virus Covid-19) ke sini saya tidak berani memastikan sebab ini habis liburan Natal dan tahun baru beberapa karyawan dan karyawati pulang kampung. Di hari berikutnya ada satu yang merasa tidak enak badan minta libur ya dan saya tugasi swab sekarang," papar dia, Sabtu (16/1/2021).
Advertisement
Widhiharsanto menerangkan, hasil swab test menunjukkan karyawan tersebut terkonfirmasi positif Covid-19 pada 25 Desember 2020. "Ternyata dia kena," ujar dia.
Widhiharsanto kemudian meminta petugas medis dari Rumah Sakit Pelni untuk melakukan swab tes secara massal di Yayasan Tri Asih, Kebon Jeruk. Hasilnya, 79 orang dinyatakan positif Covid-19. Widhiharsanto membeberkan, 35 di antaranya merupakan anak-anak penyandang disabilitas.
"6 Januari 2021 keluar hasilnya seperti itu. 79 orang itu masuk kategori OTG (Orang Tanpa Gejala)," ucap dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Isolasi Mandiri
Saat ini, 79 orang yang positif Covid-19 menjalani isolasi mandiri. Widhiharsanto menyebut mereka dipantau oleh petugas medis.
"Keadaannya menurut dokter yang tiap hari bergiliran memonitor makin membaik," ucap Widhiharsanto.
Diketahui, Yayasan Tri Asih, Kebon Jeruk konsen merawat anak-anak penyandang disabilitas. Widhiharsanto membeberkan, anak-anak yang menghuni panti tersebut berjumlah 51 orang. Sedangkan, pengawainya ada 83 orang.
"Dari 51 anak penyandang disabilitas ada 35 yang terpapar Covid-19. Sedangkan dari 83 pegawai yang terpapar Covid-19 ada 36 orang. Namun, ada pula 8 pengawai yang bertugas di luar lingkungan yayasan juga terkonfirmasi positif Covid-19," kata Widhiharsanto.
Advertisement