Lagi, Prajurit TNI Gugur Saat Kontak Tembak dengan KKB

Suriastawa mengakui adanya insiden kontak tembak di Titigi hingga menyebabkan satu anggota Yonif 400/BR meninggal setelah dievakuasi ke Timika.

oleh Rinaldo diperbarui 22 Jan 2021, 15:20 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2021, 15:15 WIB
Banner Infografis Baku Tembak TNI Vs KKB Papua
Banner Baku Tembak TNI Vs KKB Papua. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Pratu Roy Vebrianto, anggota Yonif 400/BR, meninggal dunia akibat luka tembak yang bersarang di tubuhnya saat kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Korban mengalami luka tembak di dada sebelah kanan dan meninggal setibanya di RS Mitra Masyarakat Timika setelah dievakuasi dengan menggunakan helikopter, Jumat (22/1/2021).

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol CZI IGN Suriastawa mengakui adanya insiden kontak tembak di Titigi hingga menyebabkan satu anggota Yonif 400/BR meninggal setelah dievakuasi ke Timika.

"Saat ini jenazah masih berada di Timika, dan dari laporan yang diterima hingga kini kontak tembak antara anggota Yonif 400/BR dengan KKB masih berlangsung," kata Suriastawa seperti dikutip Antara.

Sebelumnya tercatat dua anggota Yonif 400/BR juga meninggal saat kontak tembak dengan KKB yakni Pratu Firdaus meninggal saat kontak tembak tanggal 7 November 2020 lalu dan Prada Agus Kurniawan, Senin (11/1/2021).

Prada Agus Kurniawan meninggal dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

"Kontak senjata terjadi sekitar pukul 11.40 WIT. Korban terkena tembakan di bagian punggung," kata Danrem 173 PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan yang dihubungi dari Jayapura.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bertugas di Pos Titigi

Ia menjelaskan bahwa korban bertugas di Pos Titigi yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya.

Yonif 400 BR yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah, tergabung dalam satuan tugas pengamanan daerah rawan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya