Catatkan Tren Positif, Satgas Covid-19 Puji Implementasi PPKM DKI dan Jabar

Namun menurut Jubir Satgas Covid-19, hasil analisis data DKI dan Jawa Barat, belum bisa dikatakan berhasil sepenuhnya.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 05 Feb 2021, 09:46 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2021, 09:45 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengajak masyarakat melihat analisis data dampak dari kebijakan PPKM saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, DKI Jakarta dan Jawa Barat, mencatatkan tren positif selama tiga minggu pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal itu diketahui dari empat parameter nasional PPKM, yakni kasus aktif, kesembuhan, kematian dan keterisian tempat tidur.

"Tren kasus aktif memperlihatkan penurunan, dimana dua minggu sebelumnya menunjukkan tren kenaikan, dari hasil evaluasi penanganan Covid-19 di Provinsi Ibu Kota DKI Jakarta dan Jawa Barat. Seluruh daerah di Indonesia harus bisa memetik pelajaran," kata Wiku dalam jumpa pers disampaikan via daring, Kamis, 4 Februari 2021.

Namun menurut Wiku, hasil analisis data DKI dan Jawa Barat, belum bisa dikatakan berhasil sepenuhnya. Sebab, ukuran keberhasilan total ketika sebuah provinsi dapat keluar dari empat indikator parameter nasional yang ditetapkan adalah selama empat minggu berturut-turut.

"Pada prinsipnya, kita dapat belajar dari keunggulan pihak lain untuk dapat ditiru maupun menjadi kekurangan yang bisa dicegah," jelasnya. 

Dari keempat indikator tersebut, lanjut Wiku, bisa mencerminkan pentingnya komunikasi antara komponen pemerintah pusat dan daerah, maupun daerah dan daerah untuk sama-sama saling membantu jika menemui kesulitan.

"Kita mengajak pemerintah daerah untuk meningkatkan koordinasi vertikal dan horizontal untuk meningkatkan kualitas penanganan Pandemi Covid-19 yang lebih baik," ujar Jubir Satgas Covid-19 ini.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan di bawah ini:

Rincian Data Kasus DKI Jakarta dan Jabar

Mengutip data Satgas Covid-19, dari pengamatan per tanggal 31 Januari 2021 di DKI, angka kasus aktif di DKI mencapai 8,78% dari 9,85%.

Dari jumlah tersebut, DKI berupaya menekan kasus aktif dengan meningkatkan testing (pemeriksaan) dan tracing (pelacakan) dengan jumlahnya 12 kali lipat dari target World Health Organization (WHO) dalam seminggu.

DKI mencatatkan adanya tren peningkatan kasus sembuh menjadi 89,46%. Angka kesembuhan naik, seiring dengan angka kematian yang menurun. Meski demikian, angka kasus aktif masih jauh lebih besar.

Menurut Satgas Covid-19,hal ini dinlai belum mampu mengendalikan kenaikan tingkat keterisian tempat tidur di ICU maupun ruang isolasi secara signifikan. Sebab penurunan keterisian tempat tidur di pekan terakhir hanya berkurang dari 84,5% menjadi 84,01%.

DKI pun diminta meningkatkan kualitas pelayanan untuk menekan angka tersebut dibawah 70 persen.

Sementara di Jawa Barat, tren kasus aktif terlihat fluktuatif. Pada minggu terakhir naik dari 17,18% menjadi 20,74%. Sama halnya dengan tren kesembuhan yang pada Minggu terakhir memperlihatkan penurunan dari 81,61% menjadi 77,98%.

Sedangkan untuk kasus kematian akibat Covid-19 per 31 Januari 2021, angkanya mencapai 1,29%.

Kemudian untuk keterisian tempat tidur pada ruang isolasi, angkanya dapat ditekan secara konsisten dan menyentuh angka 69,52% atau dibawah target parameter nasional yaitu 70%.

Hasil koordinasi dengan Pemprov Jawa Barat, selama 2 pekan terakhir ini kasus Covid-19 mengalami lonjakan tertinggi pada 30 Januari 2021, dengan penambahan sebesar 4.601 kasus positif terdiri 2.859 kasus baru dan 1.742 kasus lama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya