Liputan6.com, Jakarta Nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria masuk dalam bursa calon gubernur (cagub) DKI Jakarta versi lembaga survei Median. Dalam survei itu, Riza hanya mendapat 0,5 persen suara.
Terkait hak itu, Politikus Gerindra sekaligus anggota DPRD DKI Jakarta Syarif tidak mempersoalkan elektabilitas Riza Patria yang tergolong masih rendah.
Baca Juga
Syarif mengatakan, hasil survei tersebut tidak bisa menjadi cerminan respon masyarakat Jakarta di masa depan. Karena itu, ia menegaskan pihaknya tidak ada kekhawatiran tentang elektabilitas survei saat ini.
Advertisement
"Bagus itu, sebagai hasil survei kita hormati. Apakah nanti bulan-bulan mendatang hasilnya sama, atau meningkat, atau menurun posisi masing-masing calon, kita enggak tahu," kata Syarif, Selasa (16/2/2021).
Kendati demikian, Syarif menuturkan hasil survei tetap menjadi referensi bagi Gerindra untuk menentukan kebijakan yang akan dilakukan dalam kontestasi politik ke depan.
Disinggung potensi Gerindra mengusung Riza dalam Pilgub DKI, Syarif mengaku belum ada pembahasan tersebut di internal partai. Saat ini, imbuhnya, partai berlambang kepala garuda itu fokus menyukseskan kinerja Anies-Riza.
"Gerindra kan kita belum punya kebijakan apa pun terkait posisi Pak Ariza, apakah dia akan dicalonkan kembali atau tidak, atau mencari calon lain, juga tidak pernah dibicarakan," ucap dia.
"Kita kan pilkada 2022 enggak jadi, malah ditambah 3 tahun lagi jadi selama 4 tahun ini apakah survei itu hasilnya seperti itu kan belum tentu," tandasnya.
Sebelumnya lembaga survei Median merilis hasil survei tentang persaingan ketat kursi Gubernur DKI Jakarta. Dalam hasil surveinya, elektabilitas Anies hadapi Pemilihan Gubernur Jakarta sebesar 42,5 persen dari total 400 responden.
"Jika pemilihan gubernur dilakukan saat ini siapakah yang akan anda pilih? 42,5 persen responden menjawab Anies Baswedan, 23,5 persen Tri Rismaharini," ujar Direktur Riset Median, Senin (15/2).
Selain Anies dan Risma, kepada responden, Median juga menyodorkan 14 nama tokoh lainnya yaitu sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki Tjahaja Purnama, Abraham lunggana, Triwisaksana, Ady Wijaya, Prasetyo Edi Marsudi, Baim Wong, Rahmat Effendi, Mohammad Taufik, Khoirudin, Eko Patrio, Ahmad Riza Patria.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sandiaga Uno dan AHY Masuk Bursa Cagub
Median kemudian mengerucutkan 4 nama tokoh dengan elektabilitas tertinggi yaitu Anies Baswedan 42,5 persen, Tri Rismaharini 23,5 persen, Sandiaga Uno 5,5 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 3,5 persen.
Ade menuturkan, elektabilitas Risma naik cukup tajam jika dibandingkan dengan hasil survei Median pada Juli 2020 sebesar 4,2 persen. Dan Februari 2021 sebesar 23,5 persen.
Berdasarkan jawaban responden, elektabilitas Anies ditopang dari kinerja bagus sebesar 18,6 persen, religius / pro islam 11,9 persen, membawa perubahan 5,2 persen.
Variabel lainnya adalah melanjutkan program, peduli dan dermawan, cerdas, ramah, banjir berkurang, bantuan merata, berpengalaman, programnya bagus, tata kota menarik, mampu memimpin, banyak penghargaan, visi dan misi bagus, adil dan disiplin, membangun infrastruktur, pekerja keras.
Lebih lanjut Ade mengatakan, elektabilitas Anies hanya selisih 9 persen dari Risma, yang mendapat persentase 36,0 persen.
Metodologi survei dilakukan sejak 31 Januari - 3 Februari, dengan populasi survei warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih. Target sampel 400 responden dengan margin of error +/- 4,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement