Banjir Bekasi Mulai Surut, Tersisa 7 Kecamatan yang Masih Tergenang

Selain perbaikan tanggul Sungai Citarum, sebanyak 30 rumah warga terdampak banjir juga menjadi target perbaikan selanjutnya.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 25 Feb 2021, 19:53 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2021, 19:53 WIB
FOTO: Banjir Masih Merendam Rumah dan Ladang Warga di Bekasi
Banjir merendam rumah warga di Desa Sindangsari, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021). Sebagian rumah warga masih terendam banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Citarum dan luapan Sungai Ciherang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan sebagian besar titik banjir di wilayahnya sudah mulai surut. Saat ini titik banjir tersisa di tujuh kecamatan dengan ketinggian genangan 20-30 sentimeter.

Tujuh kecamatan itu antara lain Cabangbungin, Muaragembong, Pebayuran, Sukakarya, Babelan, Muaragembong, dan Karangbahagia.

"Di wilayah itu masih dalam penanganan, dan mudah-mudah cepat surut," kata Eka, Kamis (25/2/2021).

Menurutnya, perbaikan tanggul Sungai Citarum masih terus dikebut dan ditargetkan rampung dalam beberapa hari ke depan. Sebanyak 30 rumah warga terdampak banjir juga menjadi target perbaikan selanjutnya.

"Kami pun terus dampingi korban banjir, dari kesehatannya hingga asupan gizi warga yang tinggal di pengungsian," ucap Eka.

Sebelumnya Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi juga memberikan trauma healing kepada anak-anak korban banjir di sejumlah posko pengungsian. Kegiatan ini untuk menghilangkan trauma anak atas bencana yang menimpa kediaman mereka.

"Kegiatan trauma healing ini sebagai rasa empati dari KPAD Kabupaten Bekasi. Kami koordinasi dengan satgas untuk kegiatan konseling ini di dua posko banjir," kata Komisioner Bimbingan Konseling KPAD Kabupaten Bekasi, Wulan Mayasari.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Berikan Konseling pada Anak-Anak

Menurutnya, anak-anak di pengungsian antusias mengikuti kegiatan tersebut. Di sela-sela konseling, mereka diajak bernyanyi dan mengikuti sejumlah permainan untuk menghilangkan rasa bosan.

Lanjut Wulan, pihaknya juga memberikan edukasi terkait protokol kesehatan, menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah banjir, dan sebagainya.

"Kami juga mengimbau orangtua untuk selalu mengawasi anak agar tidak bermain saat banjir," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya