3 Kabar Terbaru Terkait Kondisi Korban Selamat Kecelakaan Bus Maut di Sumedang

Jumlah korban yang tercatat dalam kecelakaan bus di Sumedang dilaporkan sebanyak 65 orang. Dari 65 orang tersebut, 29 orang meninggal dunia dan 21 orang telah dipulangkan ke Kabupaten Subang.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2021, 15:15 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2021, 15:15 WIB
Proses Evakuasi Korban Kecelakaan Bus Sumedang
Tim penyelamat mengevakuasi korban kecelakaan bus yang jatuh ke jurang di Kecamatan Wado, di Sumedang, Jawa Barat (10/3/2021). Korban meninggal dunia kecelakaan maut bus pariwisata masuk jurang di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, bertambah menjadi 27 orang. (AFP/Bagus Ahmad)

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan tunggal yang menimpa bus pariwisata Sri Padma Kencana di tanjakan Cae, Sumedang, Jawa Barat memakan puluhan korban. Sebanyak 29 di antaranya meninggal dunia dan 37 lainnya mengalami luka-luka.

Sebelum insiden nahas terjadi, bus dengan nomor polisi T 7591 TB, tengah membawa rombongan karya wisata dan ziarah para siswa SMP dan guru IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang. Mereka dalam perjalanan menuju Subang setelah dari Pangandaran dan Tasikmalaya. 

Guna mengusut penyebab kecelakaan, polisi akan memeriksa sejumlah saksi. Namun, diduga insiden tersebut terjadi lantaran sang sopir hilang kendali. 

"Untuk faktor manusia didapatkan sopir tidak menguasai medan jalanan. Sedangkan faktor kendaraan dan lingkungan masih kita penyelidikan lebih lanjut," ujar Kepala Satlantas Polres Sumedang Ajun Komisaris Eryda Kusumah, Jumat, 12 Maret 2021. 

Jumlah korban yang tercatat dalam kecelakaan tersebut yaitu sebanyak 65 orang. Dari total 65 penumpang, 29 orang dilaporkan meninggal dunia dan 21 orang telah dipulangkan ke Kabupaten Subang.

Berikut kabar terbaru terkait kondisi para korban selamat bus pariwisata Sri Padma Kencana di Sumedang dihimpun Liputan6.com:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

4 Orang Masih Dirawat di Ruang High Care Unit (HCU)

Proses Evakuasi Korban Kecelakaan Bus Sumedang
Tim penyelamat mengevakuasi korban kecelakaan bus yang jatuh ke jurang di Kecamatan Wado, di Sumedang, Jawa Barat (10/3/2021). Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan, tim gabungan mengevakuasi korban ke-27 pagi tadi. (AFP/Bagus Ahmad)

Dilaporkan hingga kini ada 14 orang korban selamat dalam kecelakaan maut bus Sri Padma Kencana di Sumedang, Jawa Barat yang tengah dalam pengawasan tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.

Kepala Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Dahlan Indrayana mengatakan total ada empat orang korban saat ini masih dirawat di ruang High Care Unit (HCU). Dengan kondisi yang berangsur membaik.

"Yang dirawat di HCU itu semuanya sudah sadar. Hanya saja mereka masih memerlukan perawatan," ujar Dahlan.

2 Orang Korban Masih Kritis di ICU

Tim SAR evakuasi korban kecelakaan bus di Sumedang.
Tim SAR evakuasi korban kecelakaan bus di Sumedang. (Foto: Istimewa).

Dari 14 korban yang dirawat, dua di antaranya saat ini masih dalam penanganan intensif. Dahlan menyebut keduanya sempat mengalami kondisi tidak stabil.

Mereka kini dirawat di ruangan Intensive Care Unit (ICU) dan dalam pengawasan ketat para dokter. 

"Sampai hari ini keduanya masih dalam pengawasan ketat. Kemarin sore sempat ada penurunan, mudah-mudahan hari ini berangsur membaik," katanya.

8 Orang Dirawat di Ruang Perawatan

Proses Evakuasi Korban Kecelakaan Bus Sumedang
Tim penyelamat mengevakuasi korban kecelakaan bus yang jatuh ke jurang di Kecamatan Wado, di Sumedang, Jawa Barat (10/3/2021). Dengan demikian, jumlah total korban kecelakaan mencapai 66 orang, 39 di antaranya selamat. (AFP/Bagus Ahmad)

Sementara, delapan korban kecelakaan bus lainnya masih dirawat di ruang perawatan biasa. Kondisinya pun semakin membaik. Para korban tersebut bisa pulang ke rumahnya dalam waktu dekat.

"Semuanya dalam kondisi yang stabil, mudah-mudahan Senin bisa pulang," tuturnya.

Adapun seluruh biaya perawatan korban kecelakaan maut bus di Sumedang itu sudah ditanggung oleh Jasa Raharja. Selain itu, pihak Pemerintah Kabupaten Subang sudah bersedia untuk menanggung biaya tambahan tersebut jika pasien memerlukan perawatan khusus.

"Pada hari pertama setelah kecelakaan, Pemkab Subang telah menghubungi kami dan mereka mengatakan kalau para korban akan menggunakan dana dari Pemda," kata Dahlan.

 

 

Cinta Islamiwati (Magang)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya