Jelang Ramadan 1446 H, 2 Bencana Alam Terjang Garut dan Sumedang

Tim BPBD Jawa Barat telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan assessment.

oleh Arie Nugraha Diperbarui 26 Feb 2025, 18:46 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 18:45 WIB
tanah longsor
Tanah longsor yang menimpa rumah bengkel di Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Minggu (23/2/2025) sore. (sumber foto: Diskominfo Jabar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Menjelang kurang dari sepekan memasuki Bulan Ramadan 1446 Hijriah, dua bencana alam menerjang Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar).

Seorang kepala keluarga meninggal dunia akibat tanah longsor yang menimpa rumah bengkel di Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Minggu (23/2/2025) sore. Musibah ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, yang saat kejadian berada di Magelang, Jawa Tengah, segera mengirim utusan ke lokasi untuk menemui keluarga korban. Melalui sambungan telepon, Dedi Mulyadi berbicara langsung dengan istri korban yang sementara ini tinggal di rumah kerabatnya.

"Saya turut berduka, semoga Ibu tabah menjalaninya. Insya Allah, untuk keperluan sehari-hari hingga nanti Ibu dan keluarga memiliki tempat tinggal yang baru, kami akan bantu. Saya sudah menitipkankepada utusan saya yang ada di sana," ujar Dedi dalam siaran medianya ditulis, Rabu (26/2/2025).

Dedi berpesan agar rumah baru nantinya dibangun di lokasi yang lebih aman, namun tetap berada di pinggir jalan agar usaha bengkel dapat dilanjutkan oleh anak korban.

"Nanti akan diupayakan lokasi yang baru tetap dekat jalan utama tetapi lebih aman, sehingga usaha bengkelnya bisa diteruskan oleh anak yang sudah mulai bisa membengkel," kata Dedi.

Selain itu, Dedi menyatakan komitmennya untuk memetakan kembali daerah rawan bencana di Jawa Barat guna meminimalkan risiko korban akibat bencana.

"Ke depannya, kami akan memetakan ulang daerah rawan longsor di Jawa Barat. Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk langkah-langkah mitigasi yang lebih efektif," sebut Dedi.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan assessment dan koordinasi dengan BPBD setempat.

Pranata Humas BPBD Jabar, Hadi Rahmat, menjelaskan bahwa longsor terjadi di tiga lokasi di Kabupaten Garut, yakni Desa Bojong di Kecamatan Bungbulang, Desa Pameungpeuk di Kecamatan Pameungpeuk, dan Desa Saribakti di Kecamatan Peundeuy. Longsor yang terjadi dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah tersebut.

"Dari tiga lokasi tersebut, korban jiwa hanya terjadi di Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang," kata Hadi.

Saat ini, korban meninggal telah dimakamkan, sementara BPBD bersama aparat dan warga setempat masih melakukan pembersihan material longsor yang sempat menutup akses jalan.

 

Banjir di Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang

Sementara itu, banjir yang melanda sebagian wilayah di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, kini mulai berangsur surut. Situasi itu berdasarkan laporan terbaru dari BPBD Jawa Barat pada 23 Februari 2025.

Banjir terjadi sejak Jumat (21/2/2025) dan berdampak pada empat desa, yaitu Desa Cihanjuang, Desa Sindangpakuon, Desa Sindanggalih, dan Desa Sukadana.

Lebih dari 120 unit rumah terendam banjir, memengaruhi kehidupan lebih dari 220 kepala keluarga, serta merendam satu fasilitas umum di wilayah tersebut.

Plh. Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Bambang Imanudin, menjelaskan banjir disebabkan oleh intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

"Kami terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sumedang dan aparat setempat untuk melakukan assessment dan penanganan cepat, terutama dalam membantu korban terdampak banjir," ujar Bambang.

Selain banjir, bencana longsor juga terjadi di Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung. Longsoran tanah menimbulkan retakan yang mengancam sedikitnya 10 unit rumah warga.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor tersebut, BPBD Jawa Barat tetap melakukan pemantauan intensif dan bersiaga untuk melakukan evakuasi jika diperlukan.

"Kami telah memberikan bantuan kepada warga terdampak berupa air mineral, makanan siap saji, dan sembako. Untuk mencegah longsor susulan, area retakan sementara ditutup menggunakan terpal," tutur Bambang.

Koordinasi dengan PSDA dan BBWS Citarum

BPBD Jawa Barat juga berkoordinasi dengan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan BBWS Citarum untuk langkah penanganan selanjutnya, guna memastikan keamanan wilayah terdampak dan mengurangi potensi bencana susulan.

Situasi di Kecamatan Cimanggung terus dipantau secara intensif, sementara upaya penanganan serta distribusi bantuan terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya