Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di Surabaya dan Tuban

Penggeledahan rumah terduga teroris itu berlangsung selama dua jam, mulai pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Apr 2021, 15:56 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2021, 15:54 WIB
FOTO: 22 Terduga Teroris dari Jawa Timur Dipindahkan ke Jakarta
Anggota Densus 88 Antiteror menggiring terduga teroris saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3/2021). Polri memindahkan 22 terduga teroris jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dari Jawa Timur ke Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris di dua lokasi di Jawa Timur (Jatim). 

"Benar ada dua, satu di Surabaya dan satu lagi di Tuban. Saat ini keduanya masih dalam pengamanan Densus," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, Jumat (2/4/2021).

Seorang terduga teroris yang diamankan berinisial S, warga Simorejo Sari A, RT 04 RW 06, Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya.

Ketua RT setempat, Fauzi mengatakan, rumah S mendadak didatangi puluhan petugas bersenjata lengkap sekitar pukul 07.30 WIB. "Iya benar ada penggeledahan, personelnya banyak, 20 an bersenjata lengkap," ucap dia.

Petugas lalu menggeledah isi rumah S, dengan disaksikan dirinya dan Ketua RW setempat. Sedangkan terduga S tak sedang berada di rumah. Menurut keterangan S ditangkap di lokasi lain.

Penggeledahan rumah terduga teroris itu berlangsung selama dua jam, mulai pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB. Selama itu pula, Fauzi melihat banyak barang yang disita.

"Banyak, ada buku, handphone bekas lebih dari sepuluhan, kotak amal, dan atribut kain tulisan Arab," ujar Fauzi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tidak Ada yang Aneh dengan Sikap S

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Fauzi melihat buku-buku yang disita dari rumah S diduga berisi tentang amaliah jihad. "Iya benar, buku-buku tentang jihad, kayak gitu," ucapnya.

Fauzi mengatakan, S sudah tinggal di rumah tersebut selama lima tahun terakhir, bersama mertua, istri dan dua anaknya.

Sehari-harinya, S bersikap seperti warga pada lazimnya. Tak ada yang aneh, terduga juga ramah terhadap tetangga. Ia juga aktif mengikuti kegiatan warga sekitar.

"Sehari-hari kerja, beribadah taat, kerja bakti ya ikut kadang-kadang. Wajar sih. Sudah kurang lebih lima tahunan," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya