Kepala BNPB: Adonara dan Lembata, Paling Parah Terkena Dampak Bencana NTT

Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan Pulau Adonara dan Kabupaten Lembata merupakan dua wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang paling parah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Apr 2021, 13:19 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2021, 13:19 WIB
Banjir Bandang melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021).
Banjir Bandang melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021). (Foto: Dokumentasi BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan Pulau Adonara dan Kabupaten Lembata merupakan dua wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang paling parah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor. Dia mengatakan ada sejumlah korban di wilayah tersebut yang masih belum ditemukan.

"Paling parah pertama, Adonara dan Lembata di mana masih ada sejumlah korban hilang, belum ditemukan termasuk dari Kabupaten Alor," kata Doni dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).

Menurut dia, setidaknya ada 500 unit rumah di Pulau Adonara dan Kabupaten Alor yang mengalami rusak berat akibat bencana alam NTT. Sementara, di Kabupaten Lembata hingga kini total ada 224 rumah yang mengalami rusak berat.

"Barusan Pak Bupati mengatakan di Lembata rumah yang rusak berat di Lembata berjumlah 224 unit, rusak sedang 15 unit, rusak ringan 75 unit," ujar Doni.

Adapun dua desa di Kabupaten Lembata yang terkena dampak paling besar yakni, di kaki Gunung-Ile-Lewotolok. Doni mengaku pihaknya proses evakuasi warga belum terealiasasi karena bencana siklon di wilayah tersebut.

"Seharusnya dalam beberapa waktu terakhir pemerintah daerah sudah merencanakan untuk merelokasi warga di sana, namun karena bencana siklon ini akhirnya terdampak paling banyak," ujar Doni soal bencana di NTT.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Relokasi

Doni menyampaikan BNPB bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan segera merancang strategi agar warga yang berada di kaki Gunung-Ile-Lewotolok dapat segera direlokasi. Doni juga memastikan semua masyarakat mendapatkan bantuan logistik.

"Tim gabungan dari Kemensos dan TNI-Polri telah membangun dapur lapangan di hampir semua titik sehingga diharapkan tidak ada masyarakat yang tidak mendapat pasokan logistik," tuturnya.

Seperti diketahui, banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pukul 01.00 Wita, Minggu (4/4/2021). Selain itu, beberapa wilayah lainnya di NTT juga mengalami hal serupa.

Banjir bandang yang dipicu intensitas hujan tinggi itu menerjang antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya