Wakil Ketua Komisi IX: Vaksin Nusantara untuk Mewujudkan Keinginan Presiden Jokowi

Jokowi ingin vaksin Covid-19 yang bisa dijangkau dan digunakan seluruh masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2021, 14:42 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2021, 14:42 WIB
Teori Konspirasi Seputar Pandemi Covid-19
Ilustrasi Konspirasi Penemuan Vaksin Covid-19 Credit: pexels.com/Polina

 

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Lakalena menyebut bahwa landasan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan para peneliti menggas Vaksin Nusantara untuk mewujudkan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi ingin vaksin Covid-19 yang bisa dijangkau dan digunakan seluruh masyarakat.

"Vaksin ini muncul sebagai bagian dari Pak Menkes waktu itu dan juga peneliti ingin menerjemahkan keinginan Pak Jokowi agar coba deh dicari kira-kira apakah mungkin kita mendapatkan vaksin yang kira-kira itu tidak hanya menjangkau kategori usia tertentu, atau kategori rakyat tertentu saja yang bisa divaksin," katanya dalam diskusi daring, Sabtu (17/4/2021).

Sebab itu kata dia para peneliti tertantang mencoba untuk mewujudkan keinginan Jokowi. Walaupun, tidak banyak yang mengetahui. 

"Namanya peneliti tertangtang paket format apa menjawab kemulian Presiden ini bisa menjawab membuat vaksin bisa menjawab kebutuhan rakyat indonesia, bergerak tanpa banyak orang tau," bebernya.

Sebelumnya diketahui Mantan Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto memprakarsai pembuatan vaksin Nusantara. Vaksin ini dikembangkan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi, Semarang.

Terawan mengklaim vaksin yang disebut AV-Covid-19 ini merupakan solusi bagi para pengidap komorbid berat serta orang yang memiliki autoimun karena sel dendritik bersifat personalized atau menyesuaikan kondisi setiap pasien. Dia juga mengklaim vaksin Nusantara sangat aman karena sifatnya individual.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kembangkan Sel Dendritik Sejak 2015

Eks Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto ini mengungkapkan bahwa sebenarnya dia sudah mengembangkan sel dendritik sejak tahun 2015 di Cell Center RS Karjadi, Semarang. Hasil penelitiannya juga sudah diunggah ke Jurnal Internasional, namun pada saat itu dikembangkan dan diteliti untuk penyakit kanker.

"Ini terus berkembang, lalu ketika ada ide dendritik vaksin untuk Covid-19, kami lakukan uji binatangnya melalui pihak ketiga di Amerika sehingga ini bisa berjalan baik dan membuat kami mantap (untuk kembangkan)," kata Terawan beberapa waktu lalu.

Terawan mengatakan vaksin yang merupakan hasil kerja sama Aivita Biomedical dari Amerika Serikat, Universitas Diponegoro dan RSUP dr Kariadi Semarang ini sudah melewati uji klinis tahap pertama.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya