Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat di pantai wilayah Maluku Tengah dapat mewaspadai adanya potensi tsunami yang disebabkan oleh gempa non tektonik.Â
Potensi yang dimaksud Dwikorita yakni tsunami yang diakibatkan dari longsor di bawah laut.
Baca Juga
"Maka segera menjauhi pantai menuju tempat tinggi apabila merasakan guncangan gempa cukup kuat," kata Dwikorita dalam YouTube BMKG, Rabu (16/6/2021).Â
Advertisement
Dia menjelaskan saat ini BMKG belum memiliki alat peringatan dini untuk mendeteksi adanya potensi tsunami yang diakibatkan gempa non tektonik. Karena hal itu, bila terjadi guncangan kuat, masyarakat diimbau untuk menyelamatkan diri.Â
"Gempa cukup kuat itu seperti saat berdiri mau jatuh atau anda terhuyung. Segera saja cari tempat lebih tinggi tidak perlu hitung berapa lama gempa, tidak perlu menunggu peringatan dini dari BMKG atau dari siapapun, langsung menyelamatkan diri ke tempat lebih tinggi," papar dia.Â
Selain itu, Dwikorita juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gemoa Guncang Maluku Tengah
Sebelumnya, Gempa bumi dengan magnitudo 6,1 mengguncang tenggara Maluku Tengah, Rabu (16/6/2021). Lindu tersebut terjadi pukul 11.43 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut pusat gempa berada di 67 kilometer tenggara Maluku Utara dengan kedalaman 10 kilometer.Â
"Gempa Magnitudo: 6.1, 16-Jun-21 11:43:08 WIB, Koordinat: 3.39 LS, 129.56 BT (67 km Tenggara MALUKUTENGAH), Kedalaman: 10 Km BMKG," info BMKG, Selasa.
BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, namun tetap meminta masyarakat Bengkulu mewaspadai adanya gempa susulan.
Advertisement