BEM UI Dipanggil Rektorat Usai Kritik Jokowi, Ngabalin: Biarlah Ranah Internal Mereka

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral menyebut pemerintah tidak pernah antikritik, namun kritik menurutnya harus bisa dipertanggungjawabkan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 28 Jun 2021, 11:14 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2021, 11:13 WIB
Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Dok Istimewa)
Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Dok Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin enggan berkomentar banyak mengenai pemanggilan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) oleh rektorat, usai BEM meluncurkan kritik pada Presiden Joko Widodo sebagai The King of Lip Service.

Ngabalin menyebut, polemik itu adalah masalah internal kampus.

"Itu sudah dijawab oleh UI, biar lah itu menjadi ranah yang dikomunikasikan secara internal di UI. Namanya juga teman-teman, adek-adek mahasiswa, biar dikomunikasikan internal UI," kata Ngabalin pada wartawan, Senin (28/6/2021).

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral menyebut pemerintah tidak pernah antikritik, namun kritik menurutnya harus bisa dipertanggungjawabkan.

“Saya harus tegaskan bahwa pemerintah tidak antikritik. Asal kritik bisa dipertanggungjawabkan pasti akan direspons,” kata Donny.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kritik Berdasarkan Data dan Fakta

Donny menyebut kritikan BEM UI seharusnya berdasarkan data dan fakta. Dengan adanya data, maka pihaknya dapat merespon dan berdiskusi.

“Ekspresi dari adek adek mahasiwa dan tentu ekspresi harus mengandung data dan fakta yang harus direspon dengan data dan fakta. Oleh karena itu apabila ada data data, kita berdiskusi,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya