Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor telah mendistribusikan oksigen untuk penanganan pasien di sejumlah rumah sakit rujukan. Hal ini untuk menjaga ketersediaan pasokan oksigen yang sempat menipis.
"Pasokan oksigen dari PT Krakatau Steel telah tiba Senin malam sekitar jam 23.30 WIB. Saat itu juga kita langsung distribusikan ke RS yang membutuhkan," kata Wali Bogor Bima Arya, Selasa (6/7/2021).
Menurutnya, pasokan oksigen bantuan dari Krakatau Steel ini sebanyak 100 tabung berukuran 6 meter kubik. Pasokan yang datang itu kini telah dibagi ke beberapa rumah sakit, seperti RS Azra sebanyak 16 tabung, RS Hermina 5 tabung, dan RS Medika Dramaga 20 tabung.
Advertisement
"Hari ini ada beberapa RS lagi termasuk Rumah Sakit Lapangan, Pusat Isolasi Asrama IPB dan RS lainnya yang membutuhkan," ucap Bima.
Untuk menjaga ketersediaan pasokan oksigen, lanjut Bima, Satgas Covid-19 Kota Bogor setiap hari akan mengupayakan mengambil pasokan baru oksigen di Krakatau Steel.
"Stok yang baru datang ini hanya bisa bertahan beberapa hari ke depan. Antisipasinya setiap hari akan kita coba memaksimalkan tambahan oksigen ini ke sejumlah RS," terangnya.
Ketersediaan oksigen di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor sempat menipis. Bahkan, di beberapa depo pengisian gas oksigen pun mengalami kelangkaan menyusul tingginya permintaan akibat meningkatnya kasus positif Covid-19.
"Stok di lapangan menipis, supplier banyak yang tidak mampu lagi memasok. Karena itu kami bergerak cepat, akhirnya bisa dibantu oleh Pak Menkes dan Pak Menteri BUMN," ungkap Bima.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat terjadi lonjakan kasus harian positif pada Senin sore (5/7/2021). Penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 562 orang.
"Tingginya kasus ini kami mengingatkan kepada masyarakat untuk hati-hati dan Pemkot akan terus maksimalkan untuk menambah semua fasilitas. Nakes ditambah, tempat tidur di tambah di RS, kemudian juga pusat isolasi," ungkap Bima.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menekan Penyebaran Covid-19
Ia juga meminta masyarakat menyadari pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Hal ini untuk mencegah dan menekan laju penyebaran Covid-19.
"Kalau kasus terus melonjak maka nakes semakin banyak terpapar dan rumah sakit akan kolaps. Jadi mobilitas warga harus ditekan minimal 50 persen, sementara saat ini Kota Bogor masih 20 persenan lah," ucapnya.
Advertisement