Liputan6.com, Jakarta - Pasien Covid-19 yang dirawat di ruang ICU rumah sakit rujukan Kota Bekasi membeludak. Kondisi tersebut membuat stok oksigen kian menipis.
Terkait hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengakui pihaknya kesulitan mendapat pasokan oksigen.
"Iya memang ini agak berat juga, sekarang ini oksigen sangat susah," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Kamis (8/7/2021).
Advertisement
Meski demikian, Rahmat menegaskan, pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19. Di antaranya dengan bekerja sama dengan sejumlah produsen gas, seperti yang berada di wilayah Bantargebang.
"Kita buat ikatan kalau perlu, distribusi untuk rumah sakit di Kota Bekasi ini harus dijaga ketersediaannya. Alhamdulillah mereka siap, nanti kita melakukan MoU untuk mengikat itu," ujarnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan video pilihan di bawah ini:
RSUD Bekasi Masih Tampung Pasien Non-Covid-19
Hal lain yang menjadi kendala, lanjut Rahmat, yakni keterbatasan ruang perawatan pasien Covid-19 yang tidak bisa lagi ditampung di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid. Hal ini diakui membuat penanganan pasien menjadi terganggu.
Meski terjadi lonjakan pasien Covid-19, namun RSUD Kota Bekasi dikatakan Rahmat masih menampung pasien noncovid-19 sebesar 25 persen dari total ruang perawatan.
"RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid melayani 75 persen pasien Covid-19 dan 25 persen pasien noncovid-19," jelasnya.
Advertisement