Liputan6.com, Jakarta - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyatakan keprihatinannya atas kasus penginjakan orang Papua oleh dua oknum TNI AU.
Humas PGI Philip Situmorang mendesak aparat keamanan di Papua agar mengedepankan cara-cara kemanusian di Bumi Papua.
"Meminta Panglima TNI untuk melakukan tata ulang terhadap tata kelola kebijakan keamanan di Papua dengan mengutamakan pendekatan kemanusiaan yang lebih mengedepankan pendekatan kultural dan humanis sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan pada hak asasi manusia," ujar Philip dalam keterangan tulis seperti dikutip pada Kamis (29/7/2021).
Advertisement
Pihaknya juga minta Panglima TNI agar terus memberikan perhatian yang sungguh sungguh terhadap pembinaan anggota TNI.
Termasuk, kata Philip, peningkatan kemampuan pengendalian diri atau pendidikan perilaku yang baik dan menghargai keberagaman kemanusiaan Indonesia.
"Sehingga dalam melaksanakan tugas keprajuritan bisa menahan diri untuk tidak melakukan tindakan semena-mena atau bertentangan dengan hukum termasuk terhadap sesama anak bangsa di Papua," harap dia.
Philip mengapresiasi sikap tegas dan tindakan cepat Panglima TNI melalui KSAU maupun Danlanud TNI AU di Merauke untuk menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua, secara khusus kepada keluarga korban. Serta langsung memproses hukum kedua pelaku dengan hukuman berat.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harap Semua Masyarakat Bisa Jaga Suasana
Philip juga berharap agar semua pihak bisa menjaga suasana ketenangan dan kedamaian di Tanah Papua termasuk secara khusus di Merauke.
"Apalagi saat ini Merauke sedang bekerja keras mengatasi permasalahan Covid-19 yang sudah berada di level 4 PPKM," pungkas dia.
Sebelumnya, peristiwa penginjakan orang Papua itu viral di media sosial. Video yang beredar di media sosial tersebut menunjukkan pria kulit hitam yang belakangan diketahui orang Papua seperti hendak mengajak berantem kepada seorang yang diduga pedagang pinggir jalan. Kemudian dua personel TNI AU mendekat dan segera memiting lengan orang Papua tersebut.
"Hai kenapa? Kenapa? Kau mabuk kau? Mau tek bawa ke Polres kau?" kata salah satu personel yang memiting korban.
Kemudian korban ditengkurapkan ke tanah dan diinjak menggunakan salah satu kaki oknum TNI AU tersebut. Sementara satu personel lainnya segera menginjak kepala korban.
Dalam video tersebut korban tak bisa berbuat apa-apa dan tak menunjukkan upaya perlawanan. Ia hanya berteriak tak jelas layaknya orang tunawicara.
Advertisement