Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, pemerintah tengah genjar melakukan vaksinasi Covid-19, terlebih ke anak-anak. Karenanya dia berharap para guru bisa mengedukasi bahwa vaksin Covid-19 aman.
Hal ini disampaikannya saat meninjau pelaksanaan vaksin di SMP Islam Al Azhar 32 Summarecon Bekasi dan SMP negeri 5 Kota Bekasi.
"Edukasi dan pendampingan terhadap anak-anak yang divaksin perlu dilakukan, karena dengan itu mereka juga dapat menjadi pahlawan pemberantasan Covid-19," kata Bintang, Kamis (5/8/2021).
Advertisement
Dia mengungkapkan, pemerintah saat ini mengejar program vaksinasi Covid-19. "Pemerintah saat ini sedang mengejar program vaksinasi yang dilakukan di lingkungan sekolah agar target cepat tercapai," ungkap Bintang.
Dia pun mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di sekolah untuk menghindari kerumunan dan tidak bercampur dengan orang dewasa.
"Pelaksanaan vaksinasi di sekolah akan menjauhkan anak anak dari kerumunan, kemudian anak anak pasti mengikuti aturan sekolah yang ada," jelas Bintang.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Banyak Orangtua Masih Takut
Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12 tahun ke atas di Kota Bekasi, Jawa Barat sudah dimulai hari ini, Rabu (4/8/2021).
Vaksinasi Covid-19 yang difokuskan bagi pelajar SMP itu dilaksanakan di sejumlah sekolah yang memadai.
Meski disediakan secara gratis oleh pemerintah daerah, sayangnya masih banyak orangtua siswa yang tidak setuju anaknya divaksin. Mayoritas orangtua beralasan khawatir dan takut terhadap rumor yang ditimbulkan vaksin.
Salah satunya orangtua siswa di sebuah sekolah swasta di wilayah Bantargebang, yang tidak setuju sang anak divaksin karena khawatir akan terjadi hal-hal tidak diinginkan.
"Enggak (menyetujui vaksin), nanti aja ah, masih takut. Lagian anaknya juga enggak mau," kata orangtua siswa yang tidak mau disebutkan namanya kepada Liputan6.com, Rabu (4/8/2021).
Menurut dia, hanya sedikit siswa yang mengikuti vaksin di sekolah tersebut. Karena hal itu pula, tak sedikit orangtua siswa yang akhirnya ikut memilih tidak memvaksin anaknya.
"Tadi lihat cuma 11 yang setuju (divaksin), yang lain nggak," ucap dia.
Menanggapi kondisi tersebut, Tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Satgas Vaksinasi Kota Bekasi Dr Waluyo Dwi Cahyono memastikan vaksin Covid-19 aman untuk anak, sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan orangtua.
Menurut dia, dampak yang ditimbulkan pascavaksinasi bersifat ringan dan tidak berbahaya. Sama halnya seperti imunisasi ketika anak masih balita.
"Dampak vaksin biasanya ringan, misal demam, sama dengan vaksin lain, campak, polio, DPT, dan lain-lain," ujar Waluyo saat dikonfirmasi.
Â
Reporter: Intan Umbari/Merdeka.com
Advertisement