Ditanya soal Pilpres 2024, Anies Baswedan Mengaku Masih Sibuk Urus Jakarta

Anies Baswedan menegaskan masih fokus pada tugas-tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta saat menanggapi terkait rencananya maju di Pilpres 2024.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 12 Nov 2021, 22:08 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 22:08 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan apresiasi kepada HIPMI dalam acara Vaksin Aman, Masyarakat Sehat #2, Jumat (3/9/2021) (Foto: YouTube)

Liputan6.com, Jakarta - Anies Baswedan menegaskan masih fokus pada tugas-tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta saat menanggapi terkait rencananya maju di Pilpres 2024.

"Karena saya memang masih Gubernur DKI Jakarta," ujar Anies di sela kegiatannya di Surabaya, Jumat (12/11/2021).

Di Jawa Timur, Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur K.H. Marzuki Mustamar.

"Dari Malang, kami bersama-sama menuju ke Surabaya," ucap orang nomor satu di Pemprov DKI tersebut.

Mantan Menteri Pendidikan itu membantah pertemuannya dengan Ketua PWNU Jawa Timur dan kiai di sejumlah daerah untuk meminta restu terkait upaya pencalonannya di Pilpres 2024.

Anies Baswedan mengatakan, bersama K.H. Marzuki Mustamar menjadi pembicara pada acara diskusi bertajuk Peluang dan Tantangan Indonesia pada Masa Pandemi: Menelisik Pertumbuhan Investasi dan Laju Ekonomi dari Perspektif Pemerintah Daerah.

"Dalam diskusi tadi saya berbagi pengalaman bagaimana menumbuhkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Jakarta yang tetap tumbuh selama pandemi virus corona atau COVID-19 karena telah kami arahkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui penjualan daring," katanya seperti dikutip dari Antara.

 

Kerjasama

Selain itu, Anies Baswedan mengaku kedatangannya ke Jawa Timur untuk mengintensifkan kerja sama di bidang produk pangan.

"Sebanyak 99 persen kebutuhan pangan masyarakat DKI Jakarta dipasok dari luar. Paling banyak komoditas pangan DKI berasal dari Jawa Timur," katanya.

Menurut dia, ada rencana kerja sama terkait dengan komoditas seperti padi dan telur dengan sejumlah daerah kabupaten di sekitar Surabaya yang agak tertunda karena pandemi COVID-19.

"Kerja sama ini insyaallah diintensifkan. Intinya antara produsen pangan Jawa Timur dan konsumen Jakarta harus saling menguntungkan. Kami coba langsung menjangkau produsennya agar mendapat harga jual yang lebih tinggi dan masyarakat Jakarta mendapat harga murah," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya