Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) Marzuki Mustamar mengklarifikasi pemberitaan di media online nasional yang menyebut dirinya memperkenalkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Marzuki menegaskan dirinya tak pernah mengeluarkan kalimat yang menyatakan dukungannya terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Advertisement
Baca Juga
"Saya tidak ada memberikan dukungan kepada Anies untuk menjadi capres. Dan ucapan saya kepada sekelompok anak kecil bersama ibunya yang minta foto, sangat disayangkan diplintir seolah saya mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden, padahal sama sekali tidak ada deklarasi tersebut," ujar Ketua Pengurus Nahdlatul Ulama ini dalam keterangannya, Sabtu (13/11/2021).
Dia menyebut, kedatangan Anies ke Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Malang hanya bentuk silaturahmi dan tak ada maksud memberikan dukungan politik kepada Anies sebagai capres.
Marzuki menyesalkan media nasional membuat asumsi seolah-olah hal tersebut menjadi dukungan politik.
"Sama sekali tidak ada calon-calonan, dukung-dukungan kepada Anies Baswedan. Lagi pula kontestasi ini masih sangat jauh," kata Marzuki.
Kronologi
Marzuki membeberkan kronologi kejadian tersebut. Awalnya, seusai salat Jumat, Anies berjalan berdampingan dengannya. Saat dalam perjalanan mereka bertemu dengan anak kecil dan ibunya yang ingin swafoto dengan Anies.
Saat itu, Marzuki bilang kepada anak dan ibu yang ingin berfoto bersama Anies itu dengan kalimat "Ini kalau mau foto ada calon presiden".
Marzuki pun menyesalkan kalimatnya itu dianggap sebagai dukungan politik terhadap Anies.
"Jadi kalau ada yang percaya dan menanggapi itu sebagai deklarasi mendukung Anies, sama saja dengan anak kecil. Kepada rekan-rekan media tolong jangan menganggap hal tersebut menjadi serius," kata Marzuki.
Marzuki menjelaskan kehadiran Anies Baswedan ke Ponpes Sabilurrosyad yang dia pimpin tak pernah dijadwalkan sebelumnya. Lagi pula, saat pertemuan dengan Anies tak membahas soal kontestasi politik 2024.
"Isi silaturahmi juga hanya bertukar pikiran bagaimana menyatukan visi-misi bahwa NKRI nomor satu dan jangan mengedepankan kepentingan apapun dan yang ada untuk menguatkan NKRI dan harus adil kepada semua," kata Marzuki.
Advertisement