Percepat Penurunan Stunting di Indonesia, BKKBN Apresiasi Masyarakat dan Kepala Daerah

BKKBN mendukung Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) dan The Habibie Institute For Public Policy and Governance (HIPPG), yang memberi penghargaan Inovasi Cegah Stunting.

oleh stella maris diperbarui 27 Nov 2021, 09:10 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2021, 09:10 WIB
BKKBN
Penyerahan Penghargaan Bagi Pemerintah dan Pemenang Inovasi Cegah Stunting 2021, Kamis (25/11) oleh Direktur Eksekutif HIPPG FIA UI, Widya Leksmanawati Habibie.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan Perpres No.72/2021, Presiden Jokowi langsung menunjuk Hasto Wardoyo untuk memimpin Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia. 

Ya, target Pemerintah melalui BKKBN adalah menurunkan stunting hingga 14% pada 2024. Berkaitan dengan hal tersebut, BKKBN mendukung Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) dan The Habibie Institute For Public Policy and Governance (HIPPG), yang memberi penghargaan Inovasi Cegah Stunting. 

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam acara Penyerahan Penghargaan Bagi Pemerintah dan Pemenang Inovasi Cegah Stunting 2021, Kamis (25/11).

"Inovasi ini penting sekali menurut saya, untuk mempercepat pencapaian stunting dan saya berharap inovasi ini tidak sekadar mencari pemenang. Tetapi inovasi ini bisa mengubah untuk dilakukan sebagai terobosan di daerah," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam acara Penyerahan Penghargaan Bagi Pemerintah dan Pemenang Inovasi Cegah Stunting 2021, Kamis (25/11). 

Direktur Eksekutif HIPPG FIA UI, Widya Leksmanawati Habibie menjelaskan, total ada 185 proposal yang masuk dari 95 kabupaten/kota di 26 provinsi. Semua proposal tersebut, kata Widya, memiliki ide atau inovasi yang sangat baik untuk diterapkan di masing-masing daerah. 

Dari ratusan proposal yang masuk, HIPPG dan Adinkes pun memilih 12 pemenang dari enam kategori, seperti Kategori Edukasi Masyarakat, Pemberdayaan Masyarakat, Kolaborasi Lintas Sektoral, Penggunaan Teknologi dan Informasi, Pemanfaatan Pangan Lokal, serta Kategori Lainnya. Lalu siapa saja pemenang Inovasi Cegah Stunting yang mendapatkan penghargaan tersebut? 

Ini Daftar Pemenangnya

Kategori Edukasi Masyarakat

  • Sumarji (Centing E Abah Kolel), Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur
  • Karimatur Rizqi (Puspa Kuning), Pekalongan, Jawa Tengah

Kategori Lintas Sektor

  • Sofiana Nunr Khasanah (Sehati), Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
  • Bupati Malinau, Kalimantan Utara, Wempi W Mawa (Aksi Stunting)

Kategori Penggunaan Teknologi dan Informasi

  • Rosmala Nur (Mom's Care), UNTAD Palu, Sulawesi Tengah
  • Tuti Roswati (SIMPATI), Sumedang, Jawa Barat

Kategori Pemberdayaan Masyarakat

  • Dedik Kurniawan (UKM Flash), Kabupaten Malang, Jawa Timur
  • Ramalis Subandi (Ruang Riung Ceria), Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Kategori Pengolahan Pangan Lokal

  • Suharmianti Mentari (Gasing Permata), Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau
  • Dwi Fajar Ulfah (Beting Manja), Jakarta Utara

Kategori Lainnya

  • Kamaria K Lamanele (Gerobak Cinta), Kabupaten Flores Timur, NTT
  • Yuzak Totok Krido Saksono (Gizi 1000 HPK), Kabupaten Tolikara, Papua

Untuk diketahui, proposal terbanyak yang diterima tim juri berasal dari Provinsi Jawa Tengah dengan total 31. Salah satu proposal terbaik adalah milik Karimatur Rizqi (Puspa Kuning) dari Kota Pekalongan. 

Ya, Karimatur Rizqi berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 16,35% menjadi 4,40% dalam kurun waktu relatif singkat. Pemenang Kategori Edukasi Masyarakat ini, dilakukan Karimatur dengan cara menerapkan Program Peduli 1000 Hari Kehidupan. 

Dengan penerimaan penghargaan tersebut, Plt Bupati Nganjuk, Marhen Jumadi menyampaikan apresiasinya. Dia berharap, inovasi Puspa Kuning yang dibuat Karimatur Rizqi dapat diduplikasi. 

"Program Puspa Kuning yang diinisiasi ini luar biasa, maka pemkab akan menduplikasi untuk dijadikan acuan kabupaten yang akan dikemnbangkan di 227 desa di 13 kelurahan, dengan cakupan 19 kecamatan yang memiliki layanan kesehatan 33 puskesmas di Kabupaten Pekalongan," jelas Marhen. 

Y, mereka yang menjadi pemenang, mendapatkan hadiah sebesar Rp10 juta untuk Juara I dan Rp5 juta untuk Juara II. Hadiah tersebut, diharapkan dapat menjadi 'modal' untuk mengembangkan inovasi di masing-masing daerah. 

Selain itu, BKKBN juga memberikan penghargaan kepada para kepala daerah, seperti bupati dan wali kota atas dukungan yang luar biasa, kepada masyarakat. 

"Saya berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Habibie Institute dan Adinkes yang menginisiasi acara ini," tutup Hasto. 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya