Liputan6.com, Depok - Masyarakat Kota Depok perlu waspada terkait penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Musababnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok mengalami peningkatan jumlah pasien yang cukup tinggi dalam kurun waktu satu bulan.
Manager On Duty RSUD Kota Depok, Heru Mulyana mengatakan, RSUD Kota Depok telah melakukan penanganan kesehatan terhadap pasien, salah satunya penderita DBD. Menurutnya, terjadi peningkatan jumlah pasien DBD yang meminta penanganan kesehatan di RSUD Kota Depok.
"Ada peningkatan jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD Depok dari Oktober hingga November pada tahun ini," ujar Heru, Rabu (1/12/2021).
Advertisement
Heru mengungkapkan, pada Oktober pasien yang mengalami gangguan kesehatan DBD mencapai 30 pasien, sedangkan pada November mencapai 80 pasien. Berdasarkan catatan pasien yang menjalani perawatan karena DBD pada tahun ini hingga akhir November mencapai 228 pasien.
Baca Juga
"Jadi pada Oktober hingga November mengalami peningkatan mencapai 50 pasien karena pada Oktober yang di rawat 30 pasien dan November 80 pasien," ungkap Heru.
Heru menjelaskan, berdasarkan data tahunan yang di himpun RSUD Kota Depok, jumlah pasien RSUD Kota Depok penderita DBD dinilai lebih rendah pada tahun sebelumnya. Pada data 2019 penderita DBD mencapai 798 pasien, pada 2020 sebanyak 426 pasien, dan 2021 hingga akhir November 228 pasien.
"Walaupun begitu perlu kewaspadaan dari masyarakat untuk mencegah terjangkit penyakit DBD," jelas Heru.
Untuk melakukan penanganan pasien DBD, lanjut Heru, RSUD Kota Depok telah menyiagakan ruangan penanganan untuk penyembuhan pasien DBD. Kapasitas ruangan maupun tempat tidur yang disiagakan, yaknipasien dewasa sebanyak 42 bed dan pasien anak sebanyak 30 bed.
"Total bed saat ini yang kami siapkan sebanyak 72 bed untuk penanganan pasien DBD," tutur Heru.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Antisipasi DBD
Sementara, Camat Bojongsari, Dede Hidayat telah mengantisipasi dan melakukan pemetaan terhadap masyarakat yang terjangkit penyakit DBD yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti. Tercatat, terdapat tiga wilayah kelurahan yang ditemukan penyakit DBD. Kelurahan tersebut meliputi Kelurahan Duren Seribu, Duren Mekar, dan Bojongsari.
"Totalnya ada 22 orang yang menderita dan satu orang menjalani perawatan kesehatan di rumah," ujar Dede.
Dede menuturkan, telah mengerahkan para lurah dan pengurus lingkungan untuk giat meningkatan kebersihan. Selain itu, di tiap kelurahan telah terbentuk kader Jumantik dan setiap minggunya melakukan pemantauan jentik nyamuk dilingkungan.
"Kader Jumantik ini memantau rumah warga berburu jentik nyamuk untuk mencegah penularan yang disebabkan nyamuk," tutur Dede.
Dede menambahkan, salah satu faktor penyebab masyarakat terkena penyakit DBD yakni perubahan cuaca yang kini memasuki musim hujan dan lingkungan yang kurang bersih. Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari adanya genangan air.
Selain itu, pola tiga M plus tetap dilakukan yakni dengan cara menutup penampungan air, menguras atau membersihkan tempat penampungan air, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis, dan memelihara ikan atau menggunakan obat anti nyamuk, serta sejumlah hal pencegahan lainnya.
"Warga harus membudayakan pola tiga M untuk mencegah penyakit DBD," pungkas Dede.
Advertisement